Pertumbuhan awal tanaman padi (Oryza sativa L.) setelah perlakuan priming pada bebagai kondisi air tanah

Main Author: Fadil Tamamin
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Pertanian , 2016
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=3617
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/PERTANIAN.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Invigorasi benih melalui priming dapat meningkatkan vigoritas padi dalam cekaman terendam maupun kekeringan untuk perbaikan sistem pertanian tabela yang dilakukan oleh kebanyakan petani di lahan rawa khususnya rawa pasang surut Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi varietas dan teknik perlakuan priming padi yang dapat meningkatkan vigoritas bibit pada awal pertumbuhan dalam kondisi cekaman terendam (anaerob) maupun kekeringan. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Inderalaya pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Februari 2016. Penelitian ini menggunakan metode rancangan petak-petak terbagi (RPB) yang terdiri dari tiga faktor yaitu perlakuan kondisi air tanah, varietas padi, dan perlakuan priming dengan 3 ulangan pada setiap perlakuan. Perlakuan priming terbaik yaitu hidro priming untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering akar dan bobot kering tajuk Sedangkan, perlakuan priming yang terendah untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering akar, dan bobot kering tajuk merupakan tanpa priming. Pada kondisi cekaman terendam 10 cm di atas permukaan tanah, varietas Inpara 9 dan Ciherang dengan perlakuan hidro priming menunjukan respon yang lebih untuk peubah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, tingkat kehijauan daun, bobot kering akar, dan bobot kering tajuk. Pada kondisi cekaman kekeringan, respon varietas Inpara 9 dengan perlakuan osmo priming terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun lebih baik dibanding priming lainnya (Minggu ke-1) dan dengan perlakuan hidro priming terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat kering tajuk relatif lebih baik dibanding priming lainnya (Minggu ke-2). Respon varietas Ciherang terhadap cekaman kekeringan menunjukan bahwa dengan perlakuan hidro priming lebih baik dibanding perlakuan lainnya pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering akar, dan berat kering tajuk (Minggu ke-1 dan 2). Perlakuan priming dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering akar dan tajuk tanaman.
  • xii, 33 hlm. : ilus.