Analisis Kemampuan Guru Dalam Penerapan Pendekatan Kontekstual Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas IV SDN 11 Bongomeme Kabupaten Gorontalo

Main Author: FESTY DJENAAN
Format: Bachelors
Terbitan: Universitas Negeri Gorontalo , 2014
Subjects:
Ips
Di
Iv
Sdn
11
Online Access: http://repository.ung.ac.id/skripsi/show/151410350/analisis-kemampuan-guru-dalam-penerapan-pendekatan-kontekstual-pada-mata-pelajaran-ips-di-kelas-iv-sdn-11-bongomeme-kabupaten-gorontalo.html
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Festy Djenaan. 2014. Analisis Kemampuan Guru Dalam Penerapan Pendekatan Kontekstual Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas IV SDN 11 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hakop Walangadi, M.Si dan Pembimbing II Samsi Pomalingo, S.Ag.MA Masalah dalam penelitian ini adalah, (1) Bagaimana kemampuan guru dalam penerapan pendekatan kontekstual, (2) Apa yang menjadi faktor pendukung dan kendala dalam menerapkan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPS. Dengan tujuan (1) Untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan kontekstual, (2) Apa yang menjadi faktor pendukung dan kendala dalam menerapkan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPS. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 11 Bongomeme sangatlah beragam, namun pada dasarnya sama. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia peserta didik secara nyata dan mendorong mereka untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulan, bahwa kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 11 Bongomeme yakni dengan melaksanakan tujuh komponen yaitu konstruktivisme (Constuctivism), inkuiri (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian sebenarnya (authentic assessment). Kata Kunci : Kemampuan Guru, Pendekatan Kontekstual