REPRESENTASI PESAN DALAM LIRIK LAGU (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Dalam Lirik Lagu “Setan Tertawa”, “Sarjana Muda”, “Mafia Hukum”)

Main Author: Wahyulianto, Eko
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/45904/1/jiptummpp-gdl-ekowahyuli-45295-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45904/2/jiptummpp-gdl-ekowahyuli-45295-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45904/3/jiptummpp-gdl-ekowahyuli-45295-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45904/4/jiptummpp-gdl-ekowahyuli-45295-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45904/
Daftar Isi:
  • Lirik lagu sebagai pesan komunikasi harus dapat merebut para pendengarnya dengan cara menciptakan lirik-lirik lagu yang berkualitas sesuai dengan fenomena yang sebenarnya seperti yang di ciptakan oleh musisi God Bless, Iwan Fals, dan Naviculla. Apa yang disajikan oleh ketiga musisi tersebut dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang besar terhadap fenomena yang terjadi di sekitar. Para musisi berusaha untuk menyampaikan pendapatnya melalui lirik lagu guna dapat dinikmati dan juga dirasakan oleh para pendengarnya seperti apa keadaan yang terjadi disekitarnya. Untuk itulah peneliti tertarik melakukan penelitian ini, sehingga pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana bentuk representasi pesan yang disampaikan dalam lirik lagu “Setan Tertawa”, “Sarjana Muda”, “Mafia Hukum”. Pendekatan teori yang peneliti gunakan merujuk kepada semiotika Ferdinand de Saussure yang membagi masing-masing teks yang kemudian diteliti berdasarkan konsep tanda, yaitu berdasarkan signifier (penanda) adalah citra tanda seperti dipersepsikan, signified (petanda) adalah konsep mental dari penanda, dan signification adalah hubungan antar keberadaan fisik tanda dan konsep mental (mengkaitkan dengan realita sosial yang terdapat dalam masyarakat). Validitas interpretasi ini diperkuat dengan konteks fisik dan sosial yaitu melihat fenomena atau kejadian yang terjadi ketika lagu tersebut diciptakan. Peneliti menginterpretasikan lirik lagu “Setan Tertawa” yang diciptakan oleh God Bless, “Sarjana Muda” dari Iwan Fals, dan “Mafia Hukum” dari Naviculla. Dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan makna atau pesan yang disampaikan dalam lirik lagu “Setan Tertawa” karya God Bless berupa Nilai Moral dan Nilai Optimisme yang ditujukan pada Pemerintahan, Penerus Bangsa, Agama, dan Peranan Orang Tua, lirik lagu “Sarjana Muda” karya Iwan Fals berupa Nilai Motivasi, Nilai Kritik, Nilai Pantang Menyerah, yang ditujukan kepada Sistem Pendidikan, Pemerinttah, dan Para Penerus Bangsa, dan lirik lagu “Mafia Hukum” karya Navicula berupa Nilai Kritik, Nilai Optimisme, Nilai Kebersamaan ditujukan kepada Pemerintah, Para Penegak Hukum, dan Masyarakat. Lagu yang disampaikan oleh ketiga musisi tersebut diciptakan untuk menyampaikan pesan-pesan berupa symbol yang ada pada lirik lagunya yang disampaikan melalui musik agar dapat diterima oleh masyarakat luas sehingga diharapkan masyarakat lebih menerapkan isi pesan yang terdapat pada lirik lagu “Setan Tertawa”, “Sarjana Muda”, dan “Mafia Hukum”.