FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI LAKI-LAKI BEKERJA SEBAGAI GIGOLO
Main Author: | WIRAHAYU, LILIK |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31980/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-lilikwirah-22602-bab%2B1.pdf http://eprints.umm.ac.id/31980/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-lilikwirah-22602-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/31980/ |
Daftar Isi:
- Salah satu fenomena sosial yang sudah ada sejak masa awal diciptakannya manusia adalah pelacuran, dan fenomena tersebut hingga saat ini belum bisa diatasi, bahkan secara kuantitas justru meningkat dan penyebarannya semakin merata hampir di seluruh dunia. Menurut Kartono (1999) faktor utama yang mendorong seseorang berprofesi sebagai PSK adalah faktor keterbatasan ekonomi dan kemudian karena alasan inilah PSK lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya. Sudah menjadi stigma masyarakat ketika berbicara mengenai PSK selalu perempuan yang menjadi obyek utamanya padahal di sisi lain juga banyak kaum laki-laki yang merambah profesi ke dalam dunia pelacuran biasa disebut dengan gigolo. Bahkan sempat dijadikan sebagai sebuah film dengan judul "quicky express" pada tahun 2007, Arisan Brondong pada tahun 2010 dan pada bulan April 2010 pulau dewata juga dihebohkan dengan pembuatan film singkat tentang keberadan gigolo yaitu "Cowboys Paradise". Alasan umum seseorang menjadi pelacur adalah alasan ekonomi. Namun, ada faktor lain yang mendasari seorang laki-laki sehingga memutuskan untuk menjadi seorang gigolo. Hal ini lah yang menjadi sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi seorang laki-laki bekerja sebagai gigolo. terutama faktor psikologis yang mendorong seorang laki-laki memutuskan menjadi gigolo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan 3 subyek yang bekerja sebagai gigolo. Metode pengumpulan data wawancara. Analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif, kemudian uji keabsahan datanya menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber yaitu teman dekat subyek. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor psikologis yang melatarbelakangi seorang laki-laki bekerja sebagai gigolo yaitu (1) Subyek terkondisikan dengan lingkungan yaitu ajakan dari teman-temanya (teman-teman subyek yang sudah lebih awal masuk ke dalam prostitusi), (2) Adanya kontrol diri subyek yang rendah (mudah terpengaruh dan cara berpikir instan), (3) Adanya keinginan untuk selalu bergaya hidup mewah (prestige), meningkatkan harga diri subyek, (4) Keinginan untuk menyalurkan kebutuhan biologis yaitu kebutuhan seksual, (5) Adanya reinforcement, subyek mendapatkan imbalan dari perilaku mereka, (6) Adanya keinginan untuk mendapatkan kasih sayang. Subyek bisa bermanja-manja dengan tante-tante yang menjadi pelanggannya.