KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNA GRAHITA (Studi Kasus Pada Yayasan Pendidikan Luar biasa Putra Jaya Malang)
Main Author: | Kurniawan, Taufan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30030/1/jiptummpp-gdl-taufankurn-28999-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30030/2/jiptummpp-gdl-taufankurn-28999-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30030/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing : Dra. SitiSuminarti F, M.si Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil (halus) serta memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menggunting mengikuti garis, menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok, memasukkan bola kelubang, membuka dan menutup objek dengan mudah, menuangkan air kedalam gelas tanpa berceceran, menggunakan kuas, krayon dan spidol, serta melipat. Hal yang menarik bila mana kemampuan motorik halus itu pada anak tuna grahita, ada yang mampu mengkoordinasika nmotorik halusnya dengan baik dan ada pula yang tidak. Tuna grahita atau retardansi mental merupakan kondisi dimana perkembangan kecerdasan anak mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan optimal. Adapun Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kemampuan motorik anak tuna grahita di Yayasan Pendidikan Luar biasa Putra Jaya Malang Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang yang diamati. Subyek yang digunakan dua orang anak laki-laki yang mengalami kecatatan tuna grahita di Yayasan Pendidikan Luar Biasa Putra Jaya Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi terhadap subyek dan wawancara dengan guru sebagai informan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kedua subyek, menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus subyek kurang baik untuk usia yang sudah masuk dalam tahap perkembangan masa akhir anak-anak. Mereka belum mampu menulis kata-kata ataumenulis kalimat secara lengkap. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan kognitif yang mereka alami. Selain itu kondisi emosional yang tidak stabil juga menyebabkan subyek kurang bisa berkonsentrasi untuk mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kemampuan motorik halus, maka dari itu pendekatan dan perhatian khusus secara individu sangat diperlukan untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan motorik halusnya