ANALISIS ISI KRITIK SOSIAL PADA FILM JAMILA DAN SANG PRESIDEN KARYA RATNA SARUMPAET

Main Author: AQSHA PY., M. RIFKY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28659/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-mrifkyaqsh-23346-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28659/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-mrifkyaqsh-23346-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28659/
Daftar Isi:
  • Film adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan, karena film adalah media komunikasi. Film Jamila dan Sang Presiden merupakan salah satu film di Indonesia yang mengangkat tentang HAM. Film ini banyak mendapat penghargaan termasuk dalam penghargaan Oscar, namun hanya menjadi nominator. Film ini menceritakan tentang perdagangan anak (trafficking) dan berbagai permasalahan sosial didalamnya. Dari sini, peneliti tertarik untuk menganalisis isi tentang kritik sosial yang ada di dalam film Jamila dan Sang Presiden. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar frekuensi kemunculan dalam film Jamila dan Sang Presiden karya Ratna Sarumpaet. Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dengan kata lain kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai wahana untuk konservasi dan reproduksi sebuah sistem sosial atau masyarakat (Mas'oed, 1999:47). Sedangkan kategorisasi dalam penelitian ini terbagi menjadi lima kategorisasi yaitu, kritik sosial agama, kritik sosial hukum, kritik sosial masyarakat, kritik sosial ekonomi dan kritik sosial pembangunan. Tipe dan dasar penelitian ini adalah kuantitatif yang menggambarkan isi Kritik Sosial dalam Film. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah scene pada film Jamila dan Sang Presiden sebanyak 105 scene. Satuan ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah frekuensi kemunculan kategorisasi yang terdapat dalam 105 scene film Jamila dan Sang Presiden karya Ratna Sarumpaet. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (AI), dimana menurut Kerlinger dalam Dominick (2000) memahami analisa isi sebagai sebuah metode penelitian dan analisis komunikasi yang dilaksanakan secara sistematik, obyektif dan bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk mengukur beberapa variabel. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menemukan Secara keseluruhan, setelah dilakukan pengkodingan data maka dapat diketahui bahwa terdapat 25 scene dari 105 scene atau 23,81% dari scene film Jamila dan Sang Presiden yang mengandung Kritik Sosial. Untuk kategori kritik sosial agama, peneliti menemukan 9 scene atau 8,57% yang mengindikasikan adanya unsur kritik sosial agama didalamnya. Yaitu terdapat pada scene 34, 42, 57, 67, 81, 84, 85, 86, 88. Untuk kategori kritik sosial ekonomi, peneliti menemukan 4 scene atau 3,81% yang mengindikasikan adanya unsur kritik sosial ekonomi didalamnya. Yaitu terdapat pada scene 9, 12, 46, 79. Untuk kategori kritik sosial hukum, peneliti menemukan 4 scene atau 3,81% yang mengindikasikan adanya unsur kritik sosial hukum didalamnya. Yaitu terdapat pada scene 23, 60, 68, dan 71. Untuk kategori kritik sosial masyarakat, peneliti menemukan 7 scene atau 6,67% yang mengindikasikan adanya unsur kritik sosial masyarakat didalamnya. Yaitu terdapat pada scene 5, 13, 26, 47, 49, 76 dan 102. Dan untuk kategori kritik sosial pembangunan, peneliti menemukan 1 scene atau 0,95% yang mengindikasikan adanya unsur kritik sosial agama didalamnya yang terdapat pada scene 25.