HUBUNGAN SELF EFFICACY DALAM MENGAJAR DENGAN STRES KERJA PADA GURU KELAS INKLUSI
Main Author: | Rodliati, Marshush |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23789/ |
Daftar Isi:
- Sekolah inklusi merupakan suatu pendidikan dimana seluruh siswa dengan kebutuhan khusus bisa diterima bersekolah di sekolah reguler bersama siswa-siswa normal serta mendapatkan layanan pendukung pendidikan khusus yang sesuai dengan kebutuhannya. Guru merupakan instrumen utama di sekolah inklusi. Keberhasilan murid berasal dari keyakinan guru untuk mendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dalam mengajar dengan stres kerja yang dialami guru kelas inklusi. Penelitian menggunakan pendekata kuantitatif korelasional dengan menggunakan skala Teacher Self-Efficacy Scale dan Teacher Stress Inventory. Subjek penelitian berjumlah 100 guru yang mengajar di kelas inklusi, guru kelas dan guru mata pelajaran, serta bukan Guru Pendamping Khusus (GPK). Motede sampling yang digunakan dengan quota sampling. Lokasi penelitian di kota Malang sebanyak 13 Sekolah Dasar, negeri maupun swasta yang menerapkan program inklusi dan memiliki murid inklusi. 5 SD dari kecamatan Klojen dan 8 SD dari kecamatan Lowokwaru. Analisis data dengan product-moment Pearson. Hasilnya, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dalam mengajar dengan stres kerja pada guru kelas inklusi. Dengan penjabaran, Koefisiensi korelasi (r) = -0,217 dengan probability error (p) 0,03 (p = 0,03 < 0,05). Hal ini berarti semakin tinggi self efficacy guru dalam mengajar maka semakin rendah stres kerja yang dialami guru inklusi, atau sebaliknya.