IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA MAHASISWI YANG MENGGUNAKAN SABUN SIRIH (STUDI PADA MAHASISWI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG)
Main Author: | WIDODO, ANITA HERIYANTY |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23346/1/jiptummpp-gdl-anitaheriy-42790-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23346/2/jiptummpp-gdl-anitaheriy-42790-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/23346/ |
Daftar Isi:
- Anita HeriyantyWidodo1 ,Sujono2, Reni Ilmiasih3 LatarBelakang: Keputihan (fluoralbus) merupakan penyakit yang sederhana tetapi penyakit ini tidak mudah di sembuhkan. Keputihan menyerang sekitar 50% populasi perempuan dan mengenai hamper pada semua umur. Penyebab utama keputihan patologis adalah infeksi (jamur, kuman, parasit, dan virus). Salah satu cara mengatasi keputihan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam produk kewanitaan yang banyak dipasarkan. Sabun sirih hijau merupakan salah satu pengobatan yang sering dilakukan untuk mengatasi keputihan patalogis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat keputihan (fluor albus) pada mahasiswi yang menggunakan sabun sirih (studi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Malang). Metode: Desain penelitian yang digunakan penelitian ini menggunakan Cross Sectional yang merupakan bentuk dari rancangan penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Ilmu Keperawatan 2010 UMM yang mengalami keputihan dan menggunakan sabun sirih dalam 1 bulan terakhir dengan menggunakan teknik aksidental sampling. Hasil: Dari hasil penelitian didapat bahwa prosentase paling tinggi pada responden yang menggunakan sabun sirih dengan kategori frekuensi kadang-kadang sebanyak 16responden (53%) Kesimpulan: Penggunaan sabun sirih secara teratur dapat mengurangi gejala keputihan patalogis. Penggunaan sabun sirih secara berlebihan dapat meningkatkan gejala keputihan patalogis.