RANCANGAN INSTALASI REGULATOR OTOMATIS UNTUK TUNGKU PENYANGRAIAN KOPI DAN KAKAO
Main Authors: | Loppies, Justus Elisa, Yumas, Medan; Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, Rejeki, Endang Sri; Balai Besar Industri Hasil Perkebunan |
---|---|
Other Authors: | Balai Besar Industri Hasil Perkebunan |
Format: | Article info Document application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim
, 2018
|
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/bbihp/article/view/4337 http://ejournal.kemenperin.go.id/bbihp/article/view/4337/3271 http://ejournal.kemenperin.go.id/bbihp/article/view/4337/3434 |
Daftar Isi:
- Ringkasan. Penyangraian merupakan salah satu tahapan dalam proses pengolahan kopi dan kakao, tujuannya adalah untuk memperoleh hasil sangrai bji kopi dan kakao dengan citarasa dan aroma khas. Umumnya proses penyangraian menggunakan sistem pembakaran onvensional yang tidak efisien dan tidak terkontrol sehingga berdampak pada produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instalasi regulator otomatis untuk tungku penyangraian biji-bijian khusus untuk kopi dan kakao. Model tungku bakar yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem perapian, sistem pengendali bahan bakar dan sistem pengendali suhu. Ketiga bagian ini terkonstruksi dalam suatu sistem dan bekerja secara terintegrasi untuk menghasilkan suatu sistem pembakaran yang terkontrol pada berbagai level suhu dalam suatu proses penyangraian. Hasil percobaan tanpa bahan penyangrai menunjukkan bahwa tungku penyangraian dengan sistem regulator otomatis dapat beroperasi secara konsisten pada suhu 100 – 220 0C dengan bias suhu 1 – 3 0C. Aplikasi pada proses penyangraian biji kopi 10 kg selama 9 – 40 menit menunjukkan stabilitas dan konsistensi pada suhu 160, 180, 200 dan 220 0C (bias 2 – 3 0C) dengan kadar air masing-masing 4,15 ; 2,31; 1,86 dan 1,27 % . Penyangraian biji kakao selama 45 menit pada suhu 120 dan 140 0C (bias 1 0C) memiliki kadar air masing-masing 3,15 dan 2,89 % . Hasil sangrai memiliki warna, citarasa dan aroma khas. Efisiensi energi sekitar 50 % dibanding konsumsi energi pada proses penyangraian konvensional..Kata Kunci : istalasi regulator otomatis, tungku penyangraian, sistem kontrol, biji kopi dan kakao.