Daftar Isi:
  • PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi produk kasur busa dan kasur pegas. Kasur pegas memiliki beberapa bahan baku utama, yaitu: Kawat, cotton sheet, list kasur, dan kain non woven. Pada saat ini perusahaan melakukan pemesanan produk kawat kepada empat supplier-nya dan mengalokasikan pemesanan dengan jumlah yang sama rata. Namun, apabila ada supplier yang tidak bisa memenuhi pesanan maka perusahaan akan mengalokasikan pesanan tersebut kepada supplier lain yang memiliki harga termurah. Namun sebaiknya perusahaan mempertimbangkan kriteria-kriteria lain yang dapat membantu untuk menentukan supplier dengan kinerja yang paling baik. Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data berupa kuesioner yang disebarkan kepada 3 orang responden yang dapat mewakili perusahaan untuk memberikan penilaian untuk bobot kepentingan kriteria dan sub kriteria, serta penilaian terhadap kinerja supplier yang ada. 3 orang responden ahli yang dipilih oleh penulis adalah manajer purchasing, staf purchasing, dan kepala PPC. Selain itu dilakukan juga wawancara kepada manajer purchasing untuk mengetahui cara pemilihan supplier yang dilakukan perusahaan saat ini. Kriteria dan sub kriteria yang digunakan didapatkan dari penyusunan kuesioner konstruk yang telah divalidasi oleh dosen dan juga perusahaan. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode AHP digunakan untuk mengetahui bobot kriteria dan sub kriteria yang akan menjadi faktor penilaian terhadap supplier. Metode TOPSIS digunakan untuk mengetahui supplier yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan kriteria dan sub kriteria yang ada. Metode TOPSIS dapat memberikan solusi ideal yang didapatkan sesuai dengan prioritas kriteria yang telah didapatkan dengan menggunakan metode AHP. Metode TOPSIS dapat mengukur kinerja dari beberapa keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana dengan menentukan apakah suatu alternatif merupakan solusi ideal positif atau solusi ideal negatif. Metode ini juga dapat memberikan informasi seberapa besar perbedaan kinerja supplier dengan kondisi idealnya. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, terdapat delapan kriteria yang digunakan dalam penelitian, yaitu: Price, Payment, Quality, Technical Capability, Flexibility, Responsiveness, Delivery, Communication System. Kriteria Price memiliki nilai bobot kepentingan tertinggi yaitu sebesar 0,281. Sub kriteria Harga Bahan Baku yang termasuk ke dalam kriteria price memiliki bobot sub kriteria terbesar yaitu 0,238. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS, Supplier 1 menempati peringkat 1 sebagai supplier yang memiliki kinerja terbaik dengan nilai jarak 0,611. Usulan pertama yang diberikan adalah perusahaan tetap menggunakan tipe multi supplier dengan memperioritaskan supplier 1. Dengan kategori leverage supplier dan kebijakan multi supplier perusahaan memiliki keunggulan dalam bargaining power dan dapat memilih supplier yang memiliki harga termurah, sesuai dengan kriteria terpenting menurut perusahaan. Usulan kedua adalah perusahaan dapat membuat kontrak dengan supplier terpilih agar mendapatkan harga yang tidak berubah selama periode tertentu.