Daftar Isi:
  • Dalam usaha meminimalisir penyebaran virus covid-19, di setiap pintu masuk disediakan petugas untuk memeriksa suhu tubuh dengan menggunakan termometer non-contact berbasis infrared. Infrared merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih panjang dari gelombang cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Termometer non-contact dapat diaplikasikan ke pembuka kunci pintu secara otomatis berdasarkan suhu tubuh, menggunakan bantuan sensor proximity untuk mendeteksi tangan. Orang yang akan masuk akan terdeteksi oleh sensor infrared yang bekerja untuk memeriksa orang tersebut sudah menerapkan “Jaga jarak(physical distancing), kemudian orang tersebut akan memegang gagang pintu yang akan terdeteksi oleh sensor proximity, lalu sensor suhu MLX90614 akan membaca suhu tubuh orang tersebut, dan akan diproses oleh arduino kemudian memberikan perintah ke solenoid door lock untuk dibuka atau tidak dibuka, dengan syarat jika orang tersebut memiliki suhu tubuh <=37,5oc akan dibuka, dan jika >37,5oc tidak akan dibuka. Sistem ini diuji dengan pengujian fungsional dan pengujian kinetik. Hasil dari pengujian fungsional sistem berdasarkan pembacaan sensor suhu MLX90614 sebelum dikalibrasi memiliki maksimal selisih -10,8% dari termometer medis, dan setelah dikalibrasi masih memiliki selisih ±0,4oc dari termometer medis, dan pengujian kinerja sistem cukup responsive, sistem membutuhkan waktu rata-rata 3,4 detik dari mendeteksi orang masuk sampai dinyatakan pintu dibuka. Berdasarkan data pengamatan dan analisis data disarankan untuk tidak menggunakan stopwatch dalam mengukur waktu, menggunakan regresi linier untuk kalibrasi suhu ,dan perlu mengukur rata-rata lebar tubuh manusia untuk menetapkan batas “jaga jarak”.