Perbandingan Efektivitas Balutan Luka Alginat dan Hidrofiber Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIA Secara Makroskopis pada Tikus Wistar Jantan
Daftar Isi:
- Mortalitas dan morbiditas luka bakar masih menjadi masalah kesehatan. Terapi yang saat ini sering digunakan adalah krim perak sulfadiazin 1% dan kasa NaCl 0,9%. Perkembangan ilmu kesehatan memungkinkan tersedianya berbagai jenis balutan luka modern yang bertujuan untuk mempersingkat waktu terapi dan meningkatkan kenyamanan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas balutan modern: alginat dan hidrofiber, dalam menangani luka bakar derajat IIA. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium sungguhan menggunakan 24 ekor tikus Wistar jantan (n=6) secara acak. Induksi luka bakar derajat IIA secara makroskopis pada punggung dilakukan dengan menempelkan plat besi bersuhu 600C selama 5 detik. Kemudian tikus kelompok 1 diberi krim perak sulfadiazin 1%, kelompok 2 diberi kasa NaCl 0,9%, kelompok 3 diberi balutan hidrofiber, kelompok 4 diberi balutan alginat. Kecepatan penyembuhan dihitung dengan cara mencari rerata selisih penyusutan luas luka per hari (mm2/hari). Data dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dilanjutkan uji Bonferroni (α=0,05). Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok balutan alginat dan hidrofiber (p=1,000). Berdasarkan rerata pengurangan luas luka, kelompok balutan alginat dan hidrofiber terbukti lebih efektif secara bermakna dibandingkan kelompok balutan kasa NaCl 0,9% dan kelompok krim perak sulfadiazin 1%. Maka dapat disimpulkan bahwa balutan alginat dan hidrofiber dapat menjadi pilihan ideal yang setara dalam terapi luka bakar derajat IIA.