Daftar Isi:
  • PT “X” merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang percetakan offset yang berproduksi berdasarkan pekerjaan yang diterima. Perusahaan menggunakan joborder costing method dalam perhitungan harga pokok produksinya. Penentuan harga pokok produksi, tidak terlepas dari pengumpulan dan perhitungan biaya produksi yang merupakan kumpulan biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk siap jual. Menurut akuntansi biaya, biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (BOP). Selama ini perhitungan biaya produksi menurut perusahaan terbatas pada perhitungan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung saja. PT ”X” belum memperhitungkan BOP dalam biaya produksi produknya. Dalam penelitian ini penulis melakukan perbandingan dan menganalisis perbedaan yang terjadi antara perhitungan menurut perusahaan dan menurut job-order costing method. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perhitungan biaya produksi menurut PT “X” lebih kecil daripada menurut job-order costing method. Perbedaan tersebut lebih diakibatkan tidak diperhitungkannya BOP pada perhitungan biaya produksi PT “X”. Bila hal tersebut terus terjadi, bukan hanya mengakui laba yang terlalu besar, perusahaan juga dapat menderita kerugian akibat kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi yang merupakan dasar penentuan harga jual produk. Penulis menyarankan agar PT “X” mengevaluasi perhitungan harga pokok produksinya dan memperhitungkan BOP dalam perhitungan biaya produksinya.