Kinerja Marshall Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dengan Menggunakan Variasi Kadar Filler Abu Batu

Main Author: PUTRI AZIZAH NUR DIANI; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: KARYA DOSEN Fakultas Teknik UM , 2013
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/karya-dosen-ft/article/view/80197
Daftar Isi:
  • ABSTRAKPutri, A. N. D. 2019. Kinerja Marshall Asphalt Concrete – Wearing Course (AC- WC) dengan Menggunakan Variasi Kadar Filler Abu Batu. Proyek Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : Drs. Boedi Rahardjo, M.Pd., M.T.Kata Kunci : Kinerja Marshall, AC-WC, Filler Abu Batu.Kerusakan jalan sering terjadi karena lapis perkerasan jalan yang tidak mampu menahan beban lalu lintas yang terlalu besar. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas dalam merencanakan lapis perkerasan. Lapis Beton Aspal adalah lapisan penutup konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural. Salah satu jenis lapis beton aspal tersebut adalah Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) sebagai lapis aus atau lapisan yang paling atas dalam perkerasan lentur. Selain aspal dan agregat, filler adalah komponen dalam campuran yang mempunyai peranan besar. Prosentase filler terhadap campuran mempunyai efek pada kinerja Marshall. Dalam penelitian ini digunakan filler abu batu dengan variasi kadar filler 0% dan kadar filler 6,5%.Tujuan dari penelitian ini adalah (a) mendeskripsikan bahan-bahan penyusun campuran AC-WC dengan menggunakan variasi kadar filler abu batu dan (b) mendeskripsikan kinerja Marshall AC-WC dengan menggunakan variasi kadar filler abu batu. Metode pengujian ini terdiri dari (1) menyiapkan alat dan bahan; (2) pemeriksaan bahan; (3) pengujian agregat, aspal, dan bahan pengisi (filler); (4) pembuatan benda uji; (5) uji Marshall. Spesifikasi campuran dan pengujian bahan mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2018 dan Manual Konstruksi dan Bangunan Pemeriksaan Bahan / Bahan Jalan Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, 2009.Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan adalah (1) pengujian agregat kasar didapatkan berat jenis bulk 2,671, berat jenis SSD 2,719, berat jenis semu 2,806 , penyerapan 1,8% dan pengujian keausan agregat 26,56%. Sedangkan hasil pengujian agregat halus diperoleh berat jenis bulk 2,63, berat jenis SSD 2,70 , berat jenis semu 2,82 , dan penyerapan air 2,57% (2) pengujian Marshall campuran AC-WC didapatkan parameter Marshall antara kadar filler abu batu 0% (tanpa filler) dengan kadar filler abu batu 6,5% yaitu (a) stabilitas dengan variasi kadar filler abu batu 6,5% lebih kaku dibandingkan kadar filler abu batu 0% (tanpa filler) ; (b) kelelehan (flow) pada i kadar filler abu batu 0% (tanpa filler) bersifat lebih plastis kadar filler abu batu 6,5%; (c) nilai MQ pada kadar filler abu batu 0% (tanpa filler) lebih beresiko mengalami keretakan dibandingkan dengan kadar filler abu batu 6,5%; (d) nilai VIM pada kadar filler abu batu 6,5% mempunyai rongga udara yang lebih kecil dan lebih kedap air dibandingkan dengan kadar filler abu batu 0% (tanpa filler) ; (e) nilai VMA pada kadar filler abu batu 0% (tanpa filler) mempunyai prosentase lebih besar dibandingkan dengan kadar filler abu batu 6,5%; (f) nilai VFA pada kadar filler abu batu 6,5% memiliki kekedapan campuran terhadap air dan udara yang lebih tinggi.