Pola Penggunaan Antbotik Pada Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Dr Soetomo Surabaya (Penelitian Observasional Retrospektif)
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Antibiotik sering kali diresepkan kepada pasien stroke dengan komplikasi penyakit infeksi. Tingginya konsumsi antibiotik yang diberikan kepada pasien akan meningkatkan potensi peresepan antibiotik yang tidak bijak, dan selanjutnya berkontribusi pada terjadinya resistensi bakteri. Tujuan: Mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien stroke di Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif analitik. Sampel yang digunakan adalah data rekam medis semua pasien yang terdiagnosa stroke di Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 1 Juli – 28 September 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Penelitian ini dilaksanan sejak 1 Juli - 28 September 2018 di Ruang Rawat Inap Neurologi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dan total 230 pasien dengan stroke dilibatkan dalam penelitian ini. Ada 69 (30%) pasien yang menggunakan antibiotik, sedangkan jenis antibiotik yang paling banyak digunakan adalah ceftriaxone 52 (43,7%) pasien. Rute pemberian antibiotik tertinggi adalah rute pemberian parenteral (78,05% atau 96 pasien). Jumlah total penggunaan antibiotik adalah 1.090,28 DDD atau 46,85 DDD/100 patient-days. Antibitoik dengan peresepan tertinggi adalah ceftriaxone (525,5 DDD) atau 22,58 DDD/100 hari-pasien. Kesimpulan: Persentase penggunaan jenis antibiotik tertinggi di Ruang Rawat Inap Neurologi Dr. Soetomo Surabaya adalah ceftriaxone, sekitar 43,7% atau 525,5 DDD atau 22,58 DDD/100 patient-days. Persentase penggunaan jenis antibiotik kedua adalah levofloxacin, sekitar 17,65% atau 313 DDD atau 13,45 DDD/100 patient-days.