Daftar Isi:
  • Masalah gerakan tutup mulut (GTM) adalah kondisi dimana anak menolak makan apapun yang disajikan. Perilaku GTM terjadi pada suatu waktu namun tidak berlangsung lama. Sebanyak 1 – 2% bayi mengalami GTM yang serius sehingga menyebabkan kekurangan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemberian MPASI dengan kejadian gerakan tutup mulut (GTM) dan status gizi baduta di wilayah kerja Puskesmas Bulukandang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriftif dengan desain penelitian ini adalah cross sectional study. Dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2019. Variabel penelitian ini meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku responden dalam pemberian MPASI pada baduta, kejadian GTM dan status gizi. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 72 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, form food recall, dan pengukuran antropometrik pada baduta menggunakan timbangan terkalibrasi dan pengukur panjang badan infantometer. Pengukuran antropometrik dilakukan untuk mengetahui status gizi baduta berdasarkan BB/U dan BB/PB. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Pengetahuan responden dengan kategori baik sebesar 45,2% dan kategori cukup 41,2%. Responden 52,1% memiliki sikap yang baik dan perilaku responden 69,9% menunjukkan kategori baik. Masalah GTM terjadi hampir pada semua baduta dengan presentase 75%. Status gizi baduta rata – rata memiliki status gizi yang baik diatas 80%. Pengetahuan responden yang baik belum menjamin anak tidak memiliki masalah GTM. Kecenderungan terdapat ada kaitan dengan masalah GTM adalah perilaku responden. Masalah GTM tidak memiliki kecenderungan yang berarti terhadap status gizi baduta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku ibu lebih memilih menggendong dan memberi tontonan berupa youtube atau televisi agar anak mau makan daripada meletakkan anak dengan posisi duduk, perilaku ibu ini dapat menyebabkan GTM akibat distraksi dan kebiasaan ibu dalam pemberian makan yang kurang benar. Disarankan untuk responden mengubah cara pemberian distraksi dengan mengajak berinteraksi langsung dengan ibu dalam proses makan untuk menghindari anak berkepanjangan terbiasa dengan pola pengasuhan yang tidak benar dan mengalami GTM karena distraksi tersebut.