MODEL KOMPETENSI DAN POLA PENGEMBANGAN KOMPETENSI WIRAUSAHAWAN SOSIAL DI BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL - EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN

Main Author: PURNANING DHYAH GURITNO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/93163/1/abtrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/93163/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/93163/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/93163/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/93163/
https://www.ijphrd.com
Daftar Isi:
  • Kewirausahaan sosial adalah alternatif potensial untuk mengatasi masalah sosial, tetapi bisnis sosial masih perlu diperkuat untuk memberikan dampak yang lebih luas. Salah satu strategi penguatan adalah dengan benchmarking pada wirausahawan sosial yang sukses karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kompetensi wirausahawan adalah penentu kinerja dan pertumbuhan usaha kecilmenengah. Kompetensi wirausahawan sosial dan bagaimana kompetensi ini dikembangkan, pada saat ini belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model kompetensi untuk wirausahawan sosial dan memahami pola pengembangannya dengan mempelajari wirausahawan sosial Indonesia yang sukses. Riset menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi kasus. Data dikumpulkan dengan mewawancarai secara mendalam 29 informan meliputi wirausahawan sosial, direktur, manajer dan staf senior, mempelajari dokumen dan melakukan observasi lapangan di kantor yang berada di tiga kota serta di desa lokasi operasional program (terletak di lima kota) di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wirausahawan sosial sukses memiliki kesamaan kompetensi. Hal ini menunjukkan adanya model kompetensi wirausahawan sosial. Hasil riset melengkapi studi empiris dalam kompetensi wirausahawan sosial dengan menunjukkan kompetensi yang mendorong keberhasilan bisnis sosial (distinguishing competencies) yaitu: Orientasi Berprestasi, Persistensi, Inisiatif, Keberanian mengambil peluang, Membangun Jejaring, Mempengaruhi orang lain, Kepemimpinan tim, Mengembangkan orang lain, Kerja Sama Tim-Kolaborasi, Orientasi Menolong, Orientasi Misi, Minat Afiliasi, dan Berpikir Kreatif. Studi ini menunjukkan bahwa wirausahawan sosial sukses juga memiliki kompetensi dasar (threshold) meliputi: Keterampilan teknis, Pengetahuan manajemen keuangan dan Kemampuan melihat peluang. Kompetensi penentu sukses perlu dikembangkan sejak usia dini dengan menggunakan berbagai metode penanaman nilai dan pembentukan karakter yang diterapkan orang tua dilengkapi dengan kegiatan ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah. Kompetensi ini mulai terbangun pada usia sekolah dasar dilengkapi dan diperkuat di usia sekolah menengah kemudian diperkuat lagi melalui pengalaman di masa dewasa. Kompetensi dasar dikembangkan melalui pelatihan, pendidikan tinggi atau belajar dari pengalaman/mitra di usia dewasa awal. Temuan baru riset ini diantaranya adalah orientasi berprestasi dapat dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan spiritual (misal disiplin berdoa), dengan dongeng dan buku cerita; kemampuan mempengaruhi tidak selalu didorong motif berkuasa tetapi dapat karena orientasi menolong, passion, atau spiritualitas. Hasil riset berimplikasi langsung pada pendidikan dan program pengembangan wirausahawan sosial karena kompetensi penentu keberhasilan lebih berupa sikap, motif dan sifat dari pada pengetahuan dan keterampilan. Hasil riset juga merekonstruksi Teori Perkembangan Erikson dan Havighurst dengan menambahkan aspek psikososial dan kognitif penting dan metode pengembangannya.