Daftar Isi:
  • Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang wanita, terlebih ketika kehamilan tersebut tidak diinginkan akibat pelecehan seksual. Kehamilan tidak diinginkan terasa sangat berat karena berhubungan dengan banyak konsekuensi negatif, seperti konsekuensi negatif terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi. Wanita dengan kehamilan tidak direncanakan memiliki frekuensi gangguan psikoemosional yang lebih sering, seperti kecemasan, post-traumatic stress, depresi, harga diri yang rendah, takut, marah, sedih, dan sebagainya (Cortes- Salim, dkk., 2014). Berbagai kondisi tersebut banyak memberikan afek negatif sehingga dibutuhkan kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan yang dikenal dengan istilah resiliensi (Ungar, 2012). Terapi pemaafan merupakan salah satu bentuk intervensi yang dapat meningkatkan resiliensi. Terapi ini berfokus pada emosi dan menggunakan emosi positif untuk menjadi penawar dan menggantikan emosi negatif (Fredrickson, dalam Snyder & Lopez, 2007) sehingga dapat meningkatkan resiliensi individu (Zutra, dkk., 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi pemaafan untuk meningkatkan resiliensi pada wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat pelecehan seksual. Subjek penelitian adalah 3 orang wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat pelecehan seksual dan telah diukur resiliensinya dengan alat ukur Child and Youth Resilience Measure-28 (CYRM-28). Desain penelitian yang digunakan adalah single subject research yaitu desain reversal AB. Data dianalisis dengan analisis visual dan analisis nonparametrik Wilcoxon signed-rank test. Intervensi yang diberikan adalah sebanyak 4 sesi. Hasil penelitian melalui analisis visual menunjukkan peningkatan resiliensi. Nilai signifikansi dengan uji Wilcoxon adalah 0,109 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun pengukuran effect size menunjukkan angka 0,926 yang berarti bahwa terdapat efek yang besar pada terapi pemaafan terhadap peningkatan resiliensi pada wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat pelecehan seksual.