ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS BERBASIS TEORI HEALTH BELIEF MODEL
Main Author: | Ahmad Putro Pramono, 131411131024 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/85150/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/85150/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/85150/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/85150/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/85150/ |
Daftar Isi:
- Tingginya angka kejadian Diabetes mellitus (DM) di Indonesia membuat berbagai aspek penatalaksanaan DM sering dan berisiko mengalami permasalahan. Jumlah penderita DM di Indonesia adalah 6,9%, yakni setara dengan 12.191.564 jiwa. Pengelolaan diet merupakan hal yang paling utama dalam penatalaksanaan DM untuk memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian adalah menjelaskan berbagai faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pemenuhan kebutuhan gizi pada klien dengan Diabetes mellitus berbasis teori Health Belief Model. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik. Jumlah responden 105 orang di rawat inap RSUD Kabupaten Sidoarjo yang didapatkan dari purposive sampling. Variabel independen antara lain perceived susceptibility, perceived seriouness, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, dan self efficacy. Variabel dependen yaitu kepatuhan pemenuhan kebutuhan gizi pada klien dengan Diabetes mellitus. Data diambil melalui peyebaran instrumen berupa kuesioner faktor Health Belief Model dan kepatuhan pemenuhan kebutuhan gizi, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik chi square dengan nilai α ≤ 0,05. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara perceived seriousness (p=0,02), perceived barriers (0,025), self efficacy (p=0,021) dan tidak ada hubungan antara perceived susceptibility (p=0,296), perceived benefits (p=0,364), cues to action sub variabel person (p=0,369), cues to action sub variabel event (p=0,540) dengan kepatuhan pemenuhan kebutuhan gizi pada klien dengan Diabetes mellitus. Kesimpulan: Ada hubungan antara perveived seriousness, perceived barriers, self efficacy dan tidak ada hubungan antara perceived susceptibility, perceived benefits, cues to action dengan kepatuhan pemenuhan kebutuhan gizi pada klien dengan Diabetes mellitus. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan faktor HBM untuk intervensi guna meningkatkan kepatuhan pemenuhan kebutuhan gizi.