EKSPRESI BRAIN DERIVED NEUROTROPHIC FACTOR DAN JUMLAH AKSON BERMYELIN SETELAH APLIKASI PLATELET RICH PLASMA PADA CEDERA SARAF AKSONOTMESIS

Main Author: MEILIA AQUINA HAKIM, 021618026308
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81706/1/PPDGS.IPM.05-19%20Hak%20e%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81706/2/PPDGS.IPM.05-19%20Hak%20e.pdf
http://repository.unair.ac.id/81706/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar belakang : Nyeri orofasial adalah rasa sakit yang timbul akibat gangguan saraf sensorik dan motorik terutama trigeminal dan menimbulkan keluhan seperti sensasi terbakar, hiperalgesia, allodynia serta dysesthesia, sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Obat yang ada saat ini hanya efektif mengurangi rasa sakit namun selain memiliki efek samping yang merugikan, obat-obat tersebut tidak efektif memicu terjadinya neuroregenerasi. Neuroregenerasi merupakan pertumbuhan kembali atau kesembuhan jaringan saraf. Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) merupakan faktor neurotropin yang berperan penting dalam diferensiasi, maturase dan pertahanan neuron pada sistem saraf. Platelet Rich Plasma (PRP) diketahui mengandung banyak growth factor dan sitokin sehingga dapat membantu proses perbaikan jaringan dan dapat meningkatkan regenerasi jaringan. PRP berpotensi kuat untuk diteliti lebih lanjut sebagai bahan yang dapat memodulasi BDNF ke arah peningkatan ekspresi, serta perbaikan jaringan saraf. Tujuan: Membuktikan ekspresi BDNF dan ekspresi Krox-20 setelah aplikasi PRP pada cedera saraf aksonotmesis. Metode : Penelitian ini menggunakan hewan coba Rattus norvegicus usia tiga bulan berjumlah 30 ekor dan secara acak dibagi menjadi tujuh kelompok metode loose ligation. Pemeriksaan ekspresi BDNF dan jumlah akson bermyelin didapatkan dari pengecatan imunohistokimia dengan antibodi monoclonal. Sampel diambil pada hari ke-14 dan ke-21. Hasil: Tikus pada kelompok perlakuan pemberian PRP menunjukkan adanya peningkatan ekspresi BDNF dan ekspresi Krox-20 dengan signfikansi <0.05. Kesimpulan: Pemberian PRP dosis berulang selama 21 hari menunjukkan dosis yang paling efektif untuk meningkatkan BDNF, sedangkan dosis tunggal selama 21 hari adalah dosis yang paling efektif untuk meningkatkan jumlah akson bermyelin.