SUBTITUSI FERMENTASI DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala) PADA PAKAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) TERHADAP RETENSI PROTEIN DAN ENERGI
Main Author: | RHEZA ARIYANDRA, 141011003 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/59627/1/PK%20BP%2022%20-%2017%20Ari%20s-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/59627/2/PK%20BP%2022%20-%2017%20Ari%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/59627/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomis tinggi yang produksi budidayanya selalu meningkat. Pakan memegang peranan penting dalam proses budidaya. Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik untuk pakan, tetapi harganya relatif mahal dan ketersediaanya terbatas. Pemanfaatan fermentasi tepung daun lamtoro yang dapat menggantikan fungsi kedelai sebagai penghasil protein nabati dalam pakan diharapkan mampu menekan biaya pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kedelai dengan menggunakan fermentasi tepung daun lamtoro terhadap nilai retensi protein dan energi udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan yaitu pakan P0 (dosis 40% kedelai + 0% Fermentasi tepung daun lamtoro), pakan P1 (dosis 30% kedelai + 10% Fermentasi tepung daun lamtoro), pakan P2 (dosis 20% kedelai + 20% Fermentasi tepung daun lamtoro) dan pakan P3 (dosis 10% kedelai + 30% Fermentasi tepung daun lamtoro) dengan ulangan sebanyak 5 kali. Metode pengukuran nilai kecernaan yang digunakan adalah metode tidak langsung dengan menggunakan indikator. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel yang diamati adalah retensi protein dan retensi energi. Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat bahwa subtitusi kedelai dengan fermentasi tepung daun lamtoro (Leucaena leucocephala) pada pakan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) tidak terdapat pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap nilai retensi protein dan energi.