HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, MP-ASI DAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA KEDIRI
Main Author: | NURIL AIFFA DEWANTARI, 101211132087 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/45738/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/45738/2/FKM.%20264-16%20Dew%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/45738/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pemberian zat gizi yang seimbang dapat mempengaruhi status gizi anak terutama selama dua tahun pertama kehidupan. Kurang terpenuhinya zat gizi selama periode ini menyebabkan gangguan tumbuh dan kembang secara permanen. Pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI yang tidak tepat dan kejadian penyakit infeksi mempengaruhi status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dan kejadian penyakit infeksi dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan menggunakan studi crossectional. Populasi penelitian adalah bayi usia 6-12 bulan sebanyak 362 jiwa sedangkan sampel yang diperoleh secara simple random sampling sebanyak 79 jiwa. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik keluarga, karakteristik bayi, riwayat pemberian ASI eksklusif, MP-ASI dan kejadian penyakit infeksi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh ibu bayi serta pengukuran BB bayi. Hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif, MP-ASI dan kejadian penyakit infeksi dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwaproporsibayi tidak mendapatkan ASI eksklusif sebesar (78,5%), sebagian besar pola pemberian ASI secara predominan (45,6%), riwayat pemberian MP-ASI kurang dari 6 bulan relatif besar (30,4%). Terdapat hubungan antara frekuensi pemberian MP-ASI (p=0,092), kejadian diare (p=0,010), dan kejadian ISPA (p=0,018) dengan status gizi bayi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemberian MP-ASI, kejadian diare dan ISPA berhubungan dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan. Dengan demikian ibu bayi perlu menigkatkan perhatian terhadap status gizi bayi dengan memberikan ASI eksklusif, MP-ASI yang tepat dan melakukan upaya pencegahan terjadinya penyakit infeksi dengan menjaga hygiene sanitasi.