GREEN SYNTHESIS NANOKOMPOSIT PERAK-HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN BIOREDUKTOR EKSTRAK DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
Main Author: | Jami, Mutiara Prima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/27344/1/1.%20Cover%20dan%20Abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/27344/2/2.%20BAB%20I%20%28Pendahuluan%29.pdf http://scholar.unand.ac.id/27344/3/3.%20BAB%20V%20%28Kesimpulan%20dan%20Saran%29.pdf http://scholar.unand.ac.id/27344/4/4.%20Daftar%20Pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/27344/5/5.%20Skripsi%20Full.pdf http://scholar.unand.ac.id/27344/ |
Daftar Isi:
- Kajian tentang sintesis nanopartikel perak telah banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya, nanopartikel perak dimodifikasi dengan menambahkan kitosan untuk membentuk suatu nanokomposit. Dalam penelitian ini, nanokomposit perak dibuat dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun gambir sebagai bioreduktor. Nanokomposit perak dicelupkan kedalam hidroksiapatit secara sederhana membentuk nanokomposit perak-hidroksiapatit. Hasil analisis UV-Vis menunjukkan pembentukan puncak serapan nanokomposit pada panjang gelombang maksimum (λmaks) 419 nm, yakni puncak yang khas dari nanopartikel perak yang disebabkan oleh adanya fenomena Surface Plasmon Resonance (SPR). Hasil Fourier Transform Infra Red (FT-IR) menunjukkan gugus yang berperan sebagai pereduksi adalah gugus OH. Hasil EDX untuk hidroksiapatit menunjukkan rasio Ca/P yang didapatkan adalah 1,83. X-Ray Diffaraction (XRD) menunjukkan bahwa ukuran kristal hidroksiapatit 15 – 28 nm. Hasil Transmission Electron Microscope (TEM) untuk nanokomposit perak yang dikalsinasi menunjukkan bentuk partikel bulat dengan ukuran partikel 2,5 – 88 nm. Aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa sifat antibakteri nanokomposit perak-hidroksiapatit lebih baik pada bakteri Staphylococcus aureus daripada Escherichia coli.