Status Imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) Pasien Difteri yang Dirawat Inap di Bangsal Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2015
Main Author: | Mutiarawati, Mutiarawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/17095/1/1%20-%20Abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/17095/2/2%20-%20Bab%201.pdf http://scholar.unand.ac.id/17095/3/3%20-%20Penutup.pdf http://scholar.unand.ac.id/17095/4/4%20-%20Daftar%20pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/17095/5/5%20-%20Utuh.pdf http://scholar.unand.ac.id/17095/ |
Daftar Isi:
- Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya eksudat di tempat infeksi yang dapat menyebabkan obstruksi laring dan miokarditis. Salah satu program yang telah terbukti untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat difteri adalah program imunisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menegetahui status imunisasi DPT pasien difteri yang dirawat inap. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016 dengan mengumpulkan data rekam medik pasien yang menderita penyakit difteri yang dirawat inap di RSUP DR. M. Djamil, Padang Tahun 2015. Sampel penelitian berjumlah 61 data rekam medis. Berdasarkan data rekam medis diketahui bahwa 33 pasien (54.09%) sudah mendapatkan imunisasi DPT lengkap, 26 pasien (42.62%) mendapatkan imunisasi DPT tidak lengkap dan 2 pasien (3.27%) tidak mendapatkan imunisasi DPT. Hasil pemeriksaan pewarnaan gram menunjukkan bahwa 43 pasien (70.49%) gram negatif dan 18 pasien (29.50%) gram positif. Dari hasil pemeriksaan kultur difteri diketahui bahwa dari 27 pasien yang hasil kulturnya dicantumkan di buku rekam medis, 3 diantaranya (11.11%) positif terhadap Corynebacterium diphtheriae sedangkan 24 lainnya (88.89%) negatif. Difteri merupakan penyakit yang mudah menular dan berbahaya. Oleh karena itu edukasi kepada masyarakat tentang difteri dan imunisasi sangatlah penting, sehingga difteri dapat dicegah lebih dini. Kata kunci: difteri, imunisasi DPT, pewarnaan gram, kultur