Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau berdasarkan tahapan berpikir kreatif setelah pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah; (2) deskripsi proses jawaban siswa dalam pembelajaran berbasis masalah; (3) kesulitan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari tahapan berpikir kreatif setelah pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII – B SMP Swasta Karya Bhakti Medan yang berjumlah 26 orang, kemudian diangkat untuk subjek wawancara berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah dan proses jawaban siswa, berdasarkan tahapan berpikir kreatif, berdasarkan indikator dan aspek kesulitan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis pada tahap mensintesis ide untuk kategori rendah berjumlah 3 orang siswa sebanyak 42,85%, kategori sedang berjumlah 3 orang siswa sebanyak 42,85%, kategori tinggi berjumlah 1 orang sebanyak 14, 28%; tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis pada tahap merencanakan penerapan ide untuk kategori rendah berjumlah 3 orang siswa sebanyak 60%, kategori sedang berjumlah 2 orang siswa sebanyak 40%; tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis pada tahap menerapkan ide untuk kategori rendah berjumlah 3 orang siswa sebanyak 75%, kategori sedang berjumlah 1 orang siswa sebanyak 25%; (2) proses jawaban siswa dalam pemecahan masalah pada model pembelajaran berbasis masalah yaitu: a) pada kategoti tinggi dengan tahap mensintesis ide, siswa menyelesaikan masalah pada indikator memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, dan menyelesaikan masalah; b) pada kategori sedang dengan tahap merencanakan penerapan ide, siswa menyelesaikan masalah pada indikator memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, dan menyelesaikan masalah tetapi salah perhitungan; c) pada kategori rendah dengan tahap menerapkan ide, siswa belum mampu menyelesaikan masalah pada indikator – indikatornya. (3) kesulitan pemecahan masalah matematis dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu: a) pada indikator tinggi dengan tahap mensintesis ide, siswa tidak mengalami kesulitan; b) pada kategori sedang dengan tahap merencanakan penerapan ide, siswa mengalami kesulitan pada aspek prinsip, dan prosedur; c) pada kategori rendah dengan tahap menerapkan ide, siswa mengalami kesulitan pada aspek konsep, prinsip, dan prosedur.