RESORT & WEDDING CHAPEL DI KARIMUNJAWA
Daftar Isi:
- ABSTRAK Sektor Pariwisata menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mengingat masih banyak tempat di Indonesia yang sektor pariwisatanya belum tergali secara maksimal padahal berpotensi besar. Pengembangan klaster wisata di wilayah Jawa Tengah saat ini sedang dikembangkan oleh Pemprov Jateng diantaranya ada 6 klaster wisata yang tercatat yaitu Nusakambangan-Baturade, Borobudur-Dieng, Solo-Sangiran, Tegal-Pekalongan, Semarang-Karimunjawa, dan Rembang-Blora. Ini merupakan alasan pendukung untuk memaksimalkan potensi Jawa Tengah, salah satunya Karimunjawa. Karimunjawa merupakan Kepulauan yang terletak di tengah Laut Jawa. Selain itu Karimunjawa terkenal dengan keindahan pantai dan pulaunya karena terdapat alam yang masih hijau, alami dan asri dengan kualitas udara yang masih bersih karena terletak jauh dari kebisingan kota. Ini yang menjadikan wisatawan asing maupun lokal betah berlama-lama di pulau ini. Selain sektor pariwisata, sektor bisnis dan perdagangan juga menarik perhatian karena perkembangannya yang semakin pesat. Salah satu bisnis yang sedang berkembang saat ini, dan merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan yaitu bisnis di bidang jasa pernikahan. Sesuai dengan sifat manusia yang menyukai kepraktisan pada masa sekarang ini, kebanyakan orang cenderung melepaskan diri dari berbagai atribut yang berbau resmi, termasuk dalam hal pernikahan. Dibutuhkan suatu tempat yang sekaligus bisa memfasilitasi kegiatan foto prewedding, upacara pernikahan, resepsi dan bulan madu dalam satu lokasi. Seringkali para pasangan hanya berpikir Bali sebagai lokasi pernikahan jenis ini, padahal Jawa Tengah khususnya Karimunjawa juga memiliki potensi yang tidak kalah dengan Bali yang belum dimanfaatkan dengan baik. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang pengertian dan konsep dasar mengenai resort dan chapel, tinjauan mengenai pariwisata dan pernikahan, serta studi banding beberapa perancangan resort maupun wedding chapel yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kepulauan Karimunjawa, zonasi pemanfaatan wisata meliputi wilayah apa saja, persebaran penginapan yang sudah ada, aksesbilitas dan kesediaan transportasi di lokasi. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep natural romantic yang menggabungkan alam dengan kegiatan pernikahan yang akan diwadahi. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain. Kata Kunci : Resort, chapel, wedding, wisata, rekreasi, Karimunjawa