PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TAMBAK TIDAK PRODUKTIP UNTUK BUDIDAYA KERANG (Anadara granosa) SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN HASIL TANGKAPAN KERANG YANG TIDAK TERMANFAATKAN DI DESA MUARA REJA KECAMATAN TEGAL, KOTA TEGAL

Main Authors: Djunaedi, Ali, Irwani, Irwani, Suryono, C. A.
Format: Monograph NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: UNIVERSITAS DIPONEGORO , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/23568/1/347-ki-fpik-06-a.pdf
http://eprints.undip.ac.id/23568/2/347-ki-fpik-06.pdf
http://eprints.undip.ac.id/23568/
Daftar Isi:
  • Beberapa tahun terakhir ini usaha budidaya udang mengalami permasalahan yang disebabkan seringnya kasus penyakit. Dalam kasus tersebut banyak tambak yang tidak termanfaatkan karena gagal dalam budidaya udang. Salah satu alternatif untuk memanfatkan tambak adalah dengan budidaya kerang darah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan melatih masyarakat dalam budidaya kerang darah di tambak. Metoda yang digunakan adalah participatory action research. Sedangkan hasil kegiatan menunjukan 90% masyarakat memahami tentang materi yang diberikan. Hal ini terlihat dalam keaktifan peserta dalam tanya jawab dan hasil dari percontohon menunjukan penambahan berat yang nyata setelah masa pemeliharaan di tambak. Dad kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kerang darah mudah untuk dibudidayakan dalam tambak dan dapat pula menghadapi kesulitan ekonomi sekarang ini. SUMMARY In the last several year shrimp culture had several problem of intensively cases of disease. In these case many tambak unused caused by failure in shrimp cultivate. One alternative to function th,3 tambak is to cultivate blood cockles in that area. The aims of the public services are inform and teach them on blood cockles cultivation in tambak area. The participatory action research was used in these activities. The result of these activities are majority of participant (90%) very understand the material of lecturing. It can be seen from the interest all of them and the crop of blood cockle after demonstration increasing dramatically in the weigh. The conclusion of this public service activity is blood cockles is very easy to cultivate in tambak and it can be faced the problem of economic problem.