Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Durian

Main Author: BINTANG, UINNA OKTARIA SIREGAR
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/5822/1/file1.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/5822/2/file2.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/5822/
Daftar Isi:
  • Krisis energi di Indonesia akhir – akhir ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan penggunaan bahan bakar minyak, sedangkan persediaan minyak atau gas bumi sangat terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Terbatasnya persediaan minyak mengakibatkan kenaikan harga BBM. di tambah lagi kecenderungan kenaikan harga BBM yang selalu diiringi dengan meningkatnya harga bahan pokok lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sumber daya alternatif lain. Pendekatan yang memungkinkan dengan melakukan penelitian untuk mendapatkan bahan bakar yang murah dan dapat diperbaharui, yaitu pembuatan bioetanol dengan memanfaatkan bahan baku limbah kulit durian. Limbah kulit durian merupakan sumber bahan organik berkadar selulosa dan tersedia melimpah di Indonesia, sehingga limbah kulit durian dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol. Sebagai energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM), bioetanol memiliki kelebihan dibanding dengan BBM, diantaranya memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi (35%) sehingga terbakar lebih sempurna, bernilai oktan lebih tinggi (118) dan lebih ramah lingkungan karena mengandung emisi gas CO lebih rendah19–25%. Penelitian ini bertujuan mendapatkan volume starter Zymomonas mobilis dan waktu fermentasi yang terbaik pada proses pembuatan bioeanol dari limbah kuli durian. Limbah kulit durian mengalami proses pretreatment terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan lignin kemudian dilanjutkan dengan proses hidrolisis untuk mengubah selulosa menjadi glukosa. Filtrat hasil proses hidrolisis yang mengandung glukosa sebanyak 500 ml dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan volume starter Zymomonas mobilis 10% , 11% , dan 12% ( v/v ) dengan lama fermentasi 5 hari, 6 hari, 7 hari, 8 hari, dan 9 hari. Kemudian filtrat hasil fermentasi yang mengandung etanol disaring, selanjutnya filtrat setelah penyaringan di analisa kadar etanol untuk mengetahui volume starter Zymomonas mobilis yang terbaik dan lama fermentasi yang terbaik.