PRODUKSI UREA SLOW RELEASE UNTUK MENGOPTIMALKAN SINTESIS PROTEIN MIKROBA TERNAK RUMINANSIA 1. Pengaruh pH dan Suhu Proses Polimerisasi Urea-Asetaldehide Terhadap Kelarutan dalam Air dan Cairan Rumen

Main Author: , Budi Prasetyo Widyobroto, Rochmadi dan Ristianto Utomo
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM , 2003
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/92855/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=611
Daftar Isi:
  • Berdasarkan penelitian sebelumnya Widyobroto dkk (1993-2001) melaporkan bahwa kualitas protein bahan pakan berbeda-beda (60 bahan), sumber protein yang mempunyai kandungan asam amino lengkap telah dapat diproteksi dari degradasi mikroba rumen dengan baik secara khemis dan fisik dan hasilnya tidak mengakibatkan penurunan kecernaannya di intestinum, suplementasi undegraded protein pada sapi perah laktasi dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu. Problem yang masih dihadapi adalah tersedianya sumber protein yang murah (NPN) yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba secara berkesinambungan sepanjang hari dan disinkronkan (selaras) dengan pelepasan energi. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kebutuhan prekursor N bagi mikroba dapat dipenuhi dengan sumber protein yang murah (NPN), yang dapat dilepas/dimanfaatkan secara perlahan-lahan sesuai dengan pelepasan/ketersediaan energi, sehingga produksi protein mikroba meningkat dan akhirnya penggunaan serat dalam rumen lebih efisien dan pasokan nutrien ke intestinum yang dimanfaatkan inang meningkat. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diteliti proses pembuatan urea slow release untuk mendapatkan sumber N bagi mikroba rumen yang murah dan dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. Pembuatan urea-asetaldehid padat dilakukan dengan 2 tahapan yaitu tahap polimerisasi awal, yang hasilnya berupa larutan urea dan polimer yang pekat, dan tahap polimerisasi lanjut, yang hasilnya padatan. Asetaldehid ditambahkan ke dalam larutan urea, dengan perbandingan urea : asetaldehid 2 : 1. Larutan direaksikan selama 1-2 jam dengan suhu dipertahankan 60oC. Larutan hasil ditambah asam sulfat 50% sehingga pHnya menjadi 4. Pemanasan diteruskan selama 10-20 menit, dengan suhu tetap 60°C. Setelah itu larutan dinetralkan dengan menambah larutan NaOH, sehingga pHnya 7. Larutan hasil ini ditambah dengan urea, dengan perbandingan urea : asetaldehid divariasikan untuk mendapatkan kandungan N dan kelarutan yang diidnginkan. Larutan hasil ini diproses ke tahap polimerisasi lanjut. Pada proses polimerisasi awal diatas diadakan variasi pH (6, 8, 9 dan 10) dan suhu (50, 60, 70 dan 90oC) dan perbandingan urea: asetaldehide (masing-masing 1,5 : 1