Studi ritual terapi kejawen perspektif SEFT di Paguyuban Pari Gedhang di Desa Gunung Patukangan Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik

Main Author: Maknunah, Lu'lu Atul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/28726/3/Lu%27luAtul%20Maknunah_E92214037.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/28726/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini adalah hasil yang saya temukan di lapangan. Skripsi ini berfokus pada studi terapi yang ada di paguyuban Pari Gedhang dimana cara pengobatan yang dilakukan dengan cara atau ajaran kejawen. Ajaran kejawen merupakan ajaran yang lebih banyak mengunakan bahasa Jawa kepercayaan masyaraat Jawa yang dipengaruhi oleh unsur mistisisme dan Islam. Setiap pengobatanya pasti berbeda dengan pengobatan pada umumnya. Setiap kekuantan yang dipunyai pasti ada manfaat untuk dijadikanSetiap pengobatan yang dilakukan dengan berbagai ritual yang harus dilakuakan agar mendapatkan kesembuhan dengan berbagai macam perantara maupun alat yang harus dijadikan perantara untuk menyembuhkan penyakit yang di derita pasien agar cepat sembuh dari penyakit yang diderita pasien. Setiap ritual yang ada mempunyai tahap-tahap tertentu untuk melakukan terapi. Ritual kejawen lebih mengunakan ilmu spritual yang digunakan untuk memberikan kesembuhan secara cepat.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yakni penelitian lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan dan observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Dalam penelitian menggunakan teori SEFT terapi yang di gagas oleh Ahmad Faiz Zainudin, dalam teorinya menjelaskan bahwa SEFT terapi yang menangani masalah psikologi dan fisik dengan spiritual yang berupa doa yang ditetapkan dalam subjek pada saat dimulai hingga sesi terapi berakhir. Sehingga dalam terapi SEFT dapat memberikan kekuatan tersendiri bagi mereka yang menerapkannya. Dari hasil yang penelitian ini bahwasanya konsep terapi kejawen dari paguyuban Pari Gedhang ini adalah menyembuhkan penyakit dengan cara cepat tanpa ada perhitungan jawa dan selalu menolong orang yang membutuhkan kesembuhan tanpa ada perbedaan kasta ataupu golongan. Adapun pelaksanan ritual terapi kejawen memiliki beberapa tahapan yang harus dilakulakan seperti pasien memberi tahu bagaimana keluhan yang dialami pada dirinya, setelah jjyang diderita pasien, setalah itu Mbah No memberikan ramuan Khusus untuk melaukan ritual seperti pemberian minyak wangi dan air yang ada doa-doa khusus setealah itu pasien melakuan ritual yang telah dianjurakan setelah selesai maka pasien akan diberikan wewejang agar pasien memiliki pengangan dalam menghadapi masalah yang diterimanya. Sedangkan pandangan masyarakat sendiri tentang paguyuban Pari Gedhang yakni banyaknya masyarakat yang kurang tau tentang terapi yang ada di sana dan juga banyak warga sekitar tidak meneriama ajaran yang ada disana karena banyak ajaran yang menyimpang sehingga warga mengangap ajaran disana sesat dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.