Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk melihat objektivitas yang ditampilkan oleh Surat Kabar Harian (SKH) Kompas dan Bisnis Indonesia dalam pemberitaan ketidakstabilan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak November 2014 hingga Maret 2015. Kebijakan Pemerintah untuk menaikkan dan menurunkan harga BBM menyangkut hajat hidup masyarakat luas yang meliputi sosial dan ekonomi. Selain itu, pemberitaan ekonomi menghendaki keahlian yang khas dari wartawan. Wartawan juga berusaha mempertahankan kualitas informasi pada kedua SKH tersebut, yakni isi berita apakah sudah menerapkan indikator dari objektivitas dan prinsip-prinsip dasar jurnalistik yang berperan dalam proses seleksi dan penulisan berita ketidakstabilan harga BBM. Dengan metode penelitian analisis isi kuantitatif deskriptif, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa SKH Kompas lebih objektif dibandingkan dengan SKH Bisnis Indonesia. Dikarenakan secara indikator SKH Kompas memenuhi kriteria factualness, accuracy, journalistic standarts, neutrality non-evaluative, neutrality non-sensational, equal or proportional access, dan evan handed evaluation. Sementara itu, SKH Bisnis Indonesia hanya memenuhi indikator factualness, accuracy, journalistic standart, neutrality non-evaluative, dan neutrality non-sensational. Sedangkan, indikator yang tidak memenuhi, yaitu equal or proportional access dan evan handed evaluation.