Daftar Isi:
  • Ikan laut kaya akan kandungan protein, mineral, lemak, dan vitamin. Hal ini menyebabkan ikan laut mudah mengalami penurunan mutu jika tidak segera dikonsumsi atau diolah. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan mutu ikan segar, yaitu dengan cara pembekuan atau penyimpanan beku. PT. Inti Luhur Fuja Abadi (PT. ILUFA) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan hasil perikanan yang melayani kebutuhan pasar internasional maupun lokal. Salah satu produk yang dihasilkanoleh PT. ILUFA yaitu fillet ikan kerapu skin less maupun skin on. Bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi antara lain, ABT (Air Bawah Tanah) dan air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), sertaes tube dari PT. Es Mineral Sumber Abadi Pasuruan dan es curah dari PT. Kasrie Pandaan. Bahan pengemas primer dan sekunder yang digunakan berupa plastik LDPE dan pengemas tersier master carton yang terbuat dari corrugated paper board. Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan (PKIPP) di PT. ILUFA bertujuan untuk memahami aplikasi teori yang telah diperoleh selama perkuliahan, serta mengetahui lebih proses pengolahan pangan khususnya pembekuan fillet ikan kerapu, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pendistribusian, permasalahan dalam proses pengolahan dan cara pengendalian kualitas produk, mutu dan sanitasi perusahaan pembekuan fillet ikan. Urutan proses pembuatan fillet ikan meliputi penerimaan bahan baku, pencucian I, sortasi I, penimbangan I, penyisikan (Skin On), pencucian II (Skin On), filleting, skinning (Skin Less), trimming, sortasi II, penimbangan II, pencucian III, pewadahan, pengisian gas CO, penyimpanan dingin, pengeluaran gas CO, retouching, pencucian IV, penimbangan III, pengemasan primer dan pelabelan, pengemasan vakum, layering, freezing, penimbangan IV, pengecekan logam, packing, storaging, dan stuffing. Pengawasan mutu bahan baku, bahan pembantu, bahan pengemas dan proses produksi didasarkan pada HACCP.