Daftar Isi:
  • Salah satu jenis produk roti kue yang cukup digemari di Indonesia adalah brownies yang merupakan cake berwarna coklat kehitaman dengan tekstur sedikit lebih keras dari pada cake. Hasil survey terhadap 130 responden di Surabaya yang menunjukkan bahwa brownies pernah dikonsumsi oleh konsumen baik laki–laki maupun perempuan. Sebanyak 98,5% responden dalam rentang usia 17-40 tahun pernah membeli dan/atau mengonsumsi brownies dan sebanyak 77,3% dari responden tersebut memiliki intensitas pembelian satu kali dalam sebulan. Hal ini menunjukkan adanya peluang untuk mengembangkan brownies sehingga dapat meningkatkan intensitas pembelian brownies. Salah satu contoh perkembangan brownies adalah brownies red velvet. Brownies red velvet yang diproduksi diberi nama “BUONO BROWNIES”. Ciri khas “BUONO BROWNIES” adalah warna brownies yang khas yaitu merah (red velvet) dan dikemas dalam bentuk layer yaitu terdapat tiga lapis brownies red velvet yang ditumpuk secara berselingan dengan lapisan buttercream agar produk tampil menarik dan unik di mata konsumen. Produksi “BUONO BROWNIES” dilakukan di Tenggilis Mejoyo AF-48 dengan total luas bangunan 29,4m2. Proses produksi menggunakan model tata letak product layout serta dirancang dengan kapasitas produksi 96 buah per hari yang dikerjakan selama 22 hari per bulan dengan 5 jam kerja per hari. Usaha ini berbentuk badan usaha perorangan. Tahapan produksi dan distribusi dilakukan oleh pemilik usaha, meliputi penimbangan bahan baku dan pembantu, pencampuran telur, proses mixing, pencetakan, pemanggangan, pendinginan, pemotongan, pemberian topping. Pemasaran dilakukan dengan cara promosi langsung, via media sosial dan penitipan pada café-café di Surabaya. Berdasarkan evaluasi kelayakan usaha, “BUONO BROWNIES” memiliki nilai ROR 443,98%, POT 2,69 bulan, BEP 31,97%, NPW Rp 462.436,12 dan berprospek memiliki angka penjualan yang tinggi sehingga layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.