Profil penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di ruang perawatan ilmu penyakit dalam instalasi rawat inap medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Main Author: Sari, Dwi Indah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/18716/39/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/6/BAB%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/7/Lampiran.pdf
http://repository.wima.ac.id/18716/
Daftar Isi:
  • Sepsis merupakan salah satu penyakit infeksi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien sepsis rawat inap medik di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian bersifat deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara prospektif dengan metode consecutive time limited sampling. Sampel terdiri dari 71 rekam medik pasien pada 1 Februari 2019-28 Februari 2019. Evaluasi penggunaan antibiotik dianalisis sesuai kategori Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan usia dewasa dan lanjut usia serta pasien dengan jenis kelamin perempuan memiliki risiko tinggi pada sepsis. Diagnosis sepsis (71,83%) memiliki angka kematian yang tinggi 28,17%. Sumber infeksi terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan 39,44%. Penggunaan antibiotik tunggal paling banyak digunakan adalah seftriakson i.v. 1000 mg tiap 12 jam (31,85%) serta antibiotik kombinasi yang paling banyak digunakan adalah seftriakson i.v. 1000 mg tiap 12 jam dan levofloksasin i.v. 750 mg tiap 48 jam (9,63%). Pada evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria Gyssens diperoleh 59,29% termasuk kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat), 20,71% termasuk kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotik), 14,29% termasuk kategori IVa (terdapat antibiotik lain yang lebih efektif) dan 5,72% termasuk kategori IIIb (penggunaan antibiotik tidak tepat karena terlalu singkat). Kesimpulan penelitian adalah penggunaan antibiotik sebagian besar sudah tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.