REVIEW POTENSI TIGA JENIS TEPUNG TULANG IKAN YANG BERBEDA (Clarias batrachus, Tilapia nilotica, dan Channa striata) SEBAGAI BAHAN ANTI-PENUAAN DALAM PRODUK PANGAN
Daftar Isi:
- Sebagai negara maritim, Indonesia menghasilkan banyak produk ikan yang diekspor dan dijualkan di pasar domestik terutama sebagai fillet. Setiap tahun produksi fillet di Indonesia terus meningkat begitu pula dengan produk sampingan ikan, karena 30% ikan tersusun atas produk sampingan ikan yang pemanfaatannya masih terbatas sehingga mayoritas menjadi limbah. Tepung tulang ikan adalah salah satu hasil dari produk sampingan ikan yang memiliki kandungan asam amino dan asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang tinggi, serta memiliki kandungan karbohidrat dan indeks glikemik yang rendah sehingga cocok digunakan pada industri pangan. Salah satu masalah terbesar dalam kehidupan manusia adalah penuaan. Penuaan adalah suatu proses yang dikarakteristikkan sebagai hilangnya integritas fisiologis secara bertahap, yang mengarah kepada kematian hampir semua fungsi fisiologis dan meningkatkan kerentanan terhadap kematian. Jadi, produk anti-penuaan menjadi berharga dan sangat diinginkan dalam kehidupan manusia. Sayangnya, produk anti-penuaan itu sangat mahal. Jadi, pengembangan produk anti-penuaan yang lebih murah dan efektif itu diperlukan. Banyak studi yang telah mengembangkan makanan bernutrisi menggunakan tepung tulang ikan sebagai penambah kalsium. Tetapi tidak ada studi yang membahas penggunaan tulang ikan sebagai produk anti-penuaan pada makanan. Tepung tulang ikan mengandung kolagen yang jika mengalami denaturasi termal akan berubah menjadi gelatin yang memiliki sifat fungsional yang lebih baik daripada kolagen dari sapi atau babi. Gelatin dari tulang ikan ini juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan dan pangan fungsional sebagai agen anti-penuaan pada manusia. Kajian ini membahas tentang potensi dari tiga jenis tepung tulang ikan air tawar yakni tepung tulang ikan dari ikan gabus (Channa striata), ikan lele (Clarias batrachus), dan ikan nila (Tilapia nilotica) sebagai bahan anti-penuaan pada produk pangan. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan terhadap perbandingan kandungan nutrisi ketiga tulang ikan, maka dapat disimpulkan bahwa tulang ikan gabus (Channa striata) merupakan tulang ikan yang paling berpotensi sebagai bahan anti-penuaan pada produk pangan. Studi lanjutan berupa eksperimen diperlukan untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat.