EVALUASI TERHADAP INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KAWASAN BANGUNAN PUSAKA KERATON MANGKUNEGARAN KOTA SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN TEORI SEMIOTIKA FOKUS OBYEK KAJIAN BANGUNAN PENDOPO AGENG PURO MANGKUNEGARAN

Main Authors: Senasaputro, Bonifacio Bayu, Krisprantono, Krisprantono, ,
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Unika Soegijapranata Semarang
Subjects:
Online Access: http://repository.unika.ac.id/23628/1/Repository_Penelitian_FAD_Makna%20Simbolik%20Mangkunegaran.pdf
http://repository.unika.ac.id/23628/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengangkat isu terhadap semakin memudarnya pemahaman terhadap nilai-nilai ajaran masyarakat Jawa, khususnya kepada para generasi muda. Pemahaman terhadap nilai – nilai tersebut tersirat salah satunya ke dalam artefak kebudayaan, salah satunya pada arsitektur peninggalan Kerajaan Keraton Surakarta, yakni Pura Mangkunegaran. Pura Mangkunegaran merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki keterkaitan yang erat dengan sejarah Kerajaan Mataram. Dalam perkembangannya, Pura Mangkunegaran berfungsi sebagai wadah simbol kekuasaan dengan status kadipaten, yang dikenal sebagai Praja Mangkunegaran. Praja Mangkunegaran, yang saat ini dikenal sebagai Pura Mangkunegaran, ditetapkan sebagai salah satu situs Benda Cagar Budaya (BCB) yang terus dikembangkan seiring berjalannya waktu, dan memerlukan upaya pelestarian dan pengembangan wisata. Satu hal yang membuat kawasan Benda Cagar Budaya memiliki ‘jiwa tempat’ adalah melalui representasi nilai-nilai simbolik yang terkandung sebagai makna lokalitas yang menjaga keutuhan pesan-pesan yang membawa ke dalam ranah kognitif bagi sosial masyarakat yang memaknai eksistensi tempat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali representasi makna simbolik yang terdapat pada tata bangunan Pura Mangkunegaran, yakni melalui interpretasi terhadap eksisting pola tata ruang, tampilan bangunan, dan konstruksi, yang ditinjau dari sudut pandang kekinian oleh para generasi muda. Penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) periode kajian, yakni bagian observasi Pendopo Ageng pada penelitian tahun pertama (2019/2020) dan Pringgitan-Dalem Mangkunegaran pada penelitian tahun ke dua (2020/2021). Penelitian ini dijalankan melalui metode deskriptif kualitatif, yakni dengan mengkaji unsur sejarah kebendaan, serta prinsip-prinsip arsitektural serta pemaknaannya melalui pendekatan teori semiotika. Kata kunci : makna simbolik, elemen arsitektur pendopo ageng, pendekatan semiotika