PENGARUH VARIASI FOAMING AGENT ADT TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH DAN KAPUR PADAM
Daftar Isi:
- Beton ringan dapat dibuat dengan berbagai cara, salah satunya dengan mencampurkan busa (foam). Beton ringan busa atau Celluler Lightweight Concrete (CLC) adalah beton yang tanpa menggunakan agregrat kasar (kerikil) yang digantikan oleh udara dan proses pembuatannya menggunakan foaming agent sebagai bahan yang membungkus gelembung udara. Pada pembuatan beton ringan busa atau seluler pada umumnya menggunakan campuran semen, pasir, air dan foam. Penggunaan semen dengan jumlah yang sangat besar memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Salah satu teknologi beton untuk mengurangi pemakaian semen adalah beton geopolimer. Beton geopolimer adalah salah satu jenis beton yang tidak menggunakan semen sebagai binder/perekat yang digantikan dengan menggunakan material alam atau pemanfaatan limbah yang mengandung silika yang tinggi seperti fly ash dan kapur padam. Penelitian ini melakukan inovasi dengan membuat beton geopolimer Celluler Lightweight Concrete (CLC). Beton geopolimer ini menggunakan bahan dasar fly ash, kapur padam dan foaming agent. Variasi foaming agent yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0,25 lt/m xiii 3 ; 0,5 lt/m 3 ; 0,75 lt/m beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan foaming agent terhadap sifat mekanik beton geopolimer yang berbahan dasar fly ash dan kapur padam. Sifat mekanik yang ditinjau adalah kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat jenis beton menurun pada umur 28 hari seiring penambahan foaming agent sebesar 0,25 lt/m 3 ; 0,5 lt/m dan 1 lt/m 3 beton secara berturut turut 2213,85 kg/m 3 ; 2134,39 kg/m ; 2031,58 kg/m 3 ; 1943,63 kg/m 3 . Dari hasil terebut, menunjukkan bahwa beton tidak memenuhi syarat sebagai beton ringan karena berat jenisnya di atas 1850 kg/ m sesuai SNI–03–3449–2002. Penambahan foaming agent menurunkan kuat tekan pada umur 28 hari secara berturut turut 34,66 MPa; 31,12 MPa; 27,40 MPa; 23,15 MPa. Modulus elastisitas juga mengalami penurunan pada umur 28 hari seiring penamahan foaming agent secara berturut turut 24738,46 MPa; 22582,18 MPa; 18095,92 MPa; 16647,20 MPa. Penambahan foaming agent juga membuat kuat tarik belah menurun pada umur 28 hari secara beturut turut 4,64 MPa; 4,33 MPa; 3,61 MPa; 3,21 MPa.