SISTEM PERTANIAN PERLADANGAN BERPINDAH DAN KONSERVASI HUTAN OLEH MASYARAKAT BADUY DI BANTEN SELATAN

Main Author: Senoaji, Gunggung
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Padjadjaran , 2012
Subjects:
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5496
http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5496/2858
Daftar Isi:
  • Masyarakat Sunda Baduy adalah sebutan bagi masyarakat sunda yang hidupnya mengasingkan diri di sekitar Pegunungan Kendeng, Banten Selatan. Kehidupan mereka sangat tergantung kepada lingkungan alamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan lahan oleh masyarakat Baduy di lahan budidaya dan di lahan perlindungan lingkungannya. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan beberapa teknik PRA. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi-pengikutsertaan dan wawancara terbuka mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Baduy mampu mengelola lahan yang diberikan oleh pemerintah, berupa hak ulayat, dengan arif dan bijaksana. Mereka membagi tata guna lahannya menjadi kawasan hutan, kawasan budidaya, dan pemukiman. Kawasan hutan mutlak digunakan untuk perlindungan lingkungan sehingga tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan lainnya. Setiap masyarakat Baduy wajib berladang sebagai bentuk penghormatan terhadap Sanghyang Dewi Sri yang menjadi salah satu kepercayaannya. Sistem pertanian masyarakat Baduy adalah pertanian padi lahan kering pola perladangan berpindah dengan masa bera 5-7 tahun. Tata cara perladangan dan perlindungan lingkungan diatur oleh norma adat yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat Baduy. Kepatuhan masyarakat Baduy terhadap norma adat menjadikan sistem perladangan berpindah dan pelestarian hutan ini tetap berjalan sampai saat ini, sehingga mereka diakui sebagai kelompok masyarakat yang mampu mengelola lingkungan dengan kearifan lokalnya. Kata kunci : Masyarakat Baduy, perlestarian hutan, dan perladangan berpindah