TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH DI KOTA BANJAR PROPINSI JAWA BARAT
Main Authors: | Ruliansyah, Andri; Staf Loka Litbang P2B2 Ciamis Balitbangkes Kemkes RI, Yuliasih, Yuneu; Staf Loka Litbang P2B2 Ciamis Balitbangkes Kemkes RI, Hasbullah, Setiazy; Staf Loka Litbang P2B2 Ciamis Balitbangkes Kemkes RI |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
, 2015
|
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/3851 |
Daftar Isi:
- Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih selalu menjadi masalah kesehatan di kota Banjar dan terjadi setiap tahun. Penyakit ini sangat di pengaruhi oleh factor risiko lingkungan dan penyebaran virus ‘dengue’ yang dapat digambarkan melalui tampilan informasi spasial (geospatial). System yang dapat digunakan untuk menetapkan fator risiko DBD diantaranya adalah system Penginderaan Jauh (PJ) dan system informasi geografis (SIG) sebagai database. Penelitian ini menetapkan nilai atau tingkat sensitifitas DBD SIG PJ untuk kota Banjar. Penelitian dilakukan menggunakan skoring untuk pemanfaatan lahan, suhu udara, keberadaan larva, curah hujan dan kelembaban udara untuk menetapkan tingkat keparahan DBD. Hasil penelititan menunjukkan bahwa lokasi atau area dengan kerentanan terhadap DBD yang tinggi di Banjar adalah 18.09 km2, kerentanan sedang adalah area 83.57 km2 dan area dengan kerentanan rendah adalah 18.27 km2. Kasus DBD berfluktuasi dan mencapai puncaknya pada bulan Janari – Mai dan sebagian besar terjadi di Kabupaten Banjar. Hasi survey larva di Banjar menunjukkan nilai House Index (HI) sebesar 28%, Container Index (CI) sebesar 3.75%, Broteu Index sebesar 34% dan ABJ sebesar 72%. Keberadaan larva tersebar di beberapa desa (Cibeureum, Raharja, Langensari, Hegarsari dan Bojongkantong). Area dengan kerentanan tinggi di Banjar mencakup 18.29% area, area tidak aman sebesar 63.4% dan area dengan kerentanan rendah sebesar 18.27%.