Studi mekanisme inhibisi inhibitor natrium benzoat pada korosi baja tulangan dalam selimut beton dalam lingkungan air laut buatan (NaCl 35 gpl) dengan metode polarisasi dan electrochemical impedance spectroscopy

Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2003
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20245409-S41287-Mukhamad Arwani.pdf
Daftar Isi:
  • Korosi baja tulangan dalam beton adalah permasalahan yang umum ditemui dalam struktur konstruksi di sekitar lingkungan air laut. Penyebab utama korosi ini adalah serangan ion klorida dari air laut yang akan menurunkan umur pakai dan kualitas beton. Salah satu usaha untuk mengatasi terjadinya korosi ini adalah penambahan zat yang dapat mengurangi laju korosi baja tulangan yang dikenal dengan istilah inhibitor. Jenis inhibitor yang dapat digunakan antara lain adalah Natrium benzoat. Inhibitor ini adalah jenis inhibitor organik yang akan mengabsorbsi permukaan logam dan melindunginya dari korosi. <br><br> Penelitian ini menggunakan sampel baja tulangan dalam selimut beton dengan penambahan konsentrasi inhibitor Natrium benzoat 0 I/m3, 35 L/mj, 45 L/ms yang dicelup dalam air Iaut buatan (35 gpl). Penelitian dilakukan dari minggu ke-26 sampai 30 perendaman melanjutkan penelitian sebelumnya, yaitu minggu ke-3 dan ke-4 selama curing Serta minggu ke-5 sampai ke-9 perendaman. Pengukuran yang dilakukan adalah Iaju korosi dengan metode potensiodinamik (overpotensial +_ 20 mV dan scan rate 0,1 mV/menit) dan mekanisme inhibisi inhibitor dengan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy (porensiai AC 10 mV dan selang frekuensi 5000-0, 002 Hz). Spektra impedance hasil pengukuran EIS dipresentasikan dalam bentuk kurva Nyquist dan Bode. <br><br> Hasil pengukuran potensiodinamik menunjukkan nilai Icorr ketiga variasi Sampel yang hampir sama dan cenderung semakin meningkat dari minggu ke-26 sampai minggu ke -30. Sedangkan hasil pengukuran EIS dengan melakukan fitiing kurva Nyquisi dan Bode dengan program Zview dari Scribner Associaies menunjukan kondisi semua sampel baik dengan maupun tanpa inhibitor telah terkorosi. Kondisi tersebut berdasarkan nilai Rp tahanan poIarisasi-nya dalam rentang 250-2500 ohm/cm2 yang menunjukan Iaju korosi yang tinggi dan nilai CPE,” tidak berada pada rentang 40-60 #F/cm. Jadi, penelitian minggu ke-26 sampai 30 ini menunjukan penambahan inhibitor Natrium benzoar kurang eféktif lagi memproduksi baja tulangan dalam selimut beton dari proses korosi.