Pengaruh Implementasi Coaching Terhadap Perawat Pelaksana Tentang Motivasi dan Workplace Dalam Rangka Menurunkan Burnout
Daftar Isi:
- Burnout merupakan suatu gejala yang sering dialami oleh perawat khususnya di area kamar operasi, unit intensive dan UGD. Burnout ditandai dengan kelelahan beban kerja yang berat, kurangnya kontrol dan penghargaan, perlakuan yang tidak adil sebagai karyawan, kurangnya dukungan sosial di tempat kerja, dan konflik nilai nilai yang menyebabkan Emotional Exhausting, Depersonalization, Personal Accomplishment. Implementasi Coaching oleh mentor terhadap perawat pelaksana diharapkan dapat menurunkan burnout. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa deskripsi perbedaan dan pengaruh implementasi coaching oleh mentor terhadap burnout perawat pelaksana di Siloam Hospitals Group. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi eksperimental, pretest-posttest control group dan Causal Research. Sampel dalam penelitian dipilih secara consecutve sampling yaitu pada semua responden yang masuk dalam kriteria inklusi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 117 perawat pelaksana, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok inetrvensi dengan 88 responden dan kelompok control dengan 29 responden. Implementasi coaching diberikan dalam kurun waktu 12 minggu dengan frekuensi pertemuan 3-4 kali. Hasil penelitian ini didapatkan adanya perbedaan penurunan burnout sebelum dan setelah intervensi dengan uji paired t test pada kelompok intervensi dan kelompok control, dengan nilai (p=0.002). Hasil analisa intervensi implementasi pelatihan coaching secara simultan memberikan pengaruh terhadap motivasi, workplace, usia, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman kerja secara simultan dengan kosntribusi sebesar F 3.316 dengan angka signifikasi 0.005 < 0.05. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut untuk dapat mengembangakn variabel independent seperti emotional intellegence, spiritual intelegence terhadap burnout.