Pandangan Islam Terhadap Ritual Adat Sasampe Di Desa Tonuson Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan
Main Author: | Winaldi, Moh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/795/1/MOH.%20WINALDI.pdf http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/795/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian ini ialah (1) Pelaksanaan ritual adat sasampe dilaksanakan pada bulan agustus saat semua warga telah memanen semua hasil kebun. Kemudian warga Desa Tonuson mengumpulkan semua hasil panen sebelum hari keberangkatan menuju rumah adat yang berada di Banggai Lalongo. Tokoh adat yang berada di Desa Tonuson mengabari kepada penjaga rumah adat yang berada di Banggai Lalongo bahwa warga Tonuson akan mengantarkan hasil panen yang mereka peroleh agar para masyarakat dan tokoh adat yang berada di Banggai Lalongo siap menyambut kedatangan masyarakat Desa Tonuson. Setelah tiba di rumah adat semua hasil panen diletakan di bawah tiang yang mereka sebut tiang alif setelah itu para pemangku adat, tokoh agama dan masyarakat mengelilingi tiang alif tersebut lalu dibacakan doa setelah selesai semua hasil panen tersebut mereka nikmati dan Sebagian diberikan kepada masyarakat sekitar. (2) Ritual adat sasampe yang berada di Desa tonuson tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab adat tersebut tidak bertentangan dengan Al-Qur’an maupun hadits, bahkan ritual adat sasampe mengandung banyak nilai-nilai keislaman antara lain terjadinya silaturahmi antar sesama manusia tanpa membeda-bedakan status sosial, terjadinya proses saling berbagi (sedekah) berupa pemberian hasil panen kepada masyarakat setempat, dan menambah rasa syukur masyarakat kepada sang pemberi rezeki Allah Swt.