Uji Aplikasi Metabolit Sekunder Dua Isolat Trichoderma Harzianum dan Pseudomonas Fluorescens terhadap Penyakit Pembuluh Kayu Tanaman Kakao
Daftar Isi:
- Kakao (theobroma cacao l.) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan nasional. Salah satu organisme pengganggu tanaman yang sering menimbulkan kerusakan tanaman kakao adalah oncobasidium theobromae talbot & keane. Patogen ini menyebabkan penyakit pembuluh kayu. Penggunaan pestisida dapat menyebabkan patogen menjadi tahan dan tidak dapat menjangkau keberadaan patogen di dalam jaringan tanaman. Oleh karena itu, perlu alternatif Pengendalian menggunakan metabolit sekunder agensia hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan aplikasi gabungan metabolit sekunder trichoderma harzianum isolat jahe dan bawang merah dengan pseudomonas fluorescens p20 dan pseudomonas fluorescens p60 terhadap penyakit pembuluh kayu pada tanaman kakao. Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium perlindungan tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan perkebunan kakao rakyat Desa Gambiran, kecamatan patuk, kabupaten gunung kidul, mulai September sampai Desember 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 ulangan dan 5 perlakuan yang terdiri atas kontrol, metabolit sekunder t. Harzianum isolat jahe dan p. Fluorescens p20, t. Harzianum. Isolat Jahe dan p. Fluorescens p60, t. Harzianum isolat bawang merah dan p. Fluorescens P20, dan T. Harzianum isolat bawang merah dan p. Fluorescens p60. Variabel yang diamati adalah intensitas penyakit, jumlah tunas yang muncul, dan analisis senyawa fenol. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan gabungan metabolit sekunder t. Harzianum isolat jahe dan p. Fluorescens p20 , t. Harzianum isolat jahe dan p. Fluorescens p60 , t. Harzianum isolat bawang merah dan p. Fluorescens p20 dan T. Harzianum isolat bawang merah dan p. Fluorescens p60 dapat menurukan intensitas serangan penyakit vsd secara berturut-turut sebesar 68,10, 64,52, 58,07, dan 66,31% dan perlakuan gabungan metabolit sekunder t. Harzianum isolat jahe dan P. Fluorescens 20 , t. Harzianum isolat jahe, p. Fluorescens 60 , T. Harzianum isolat bawang merah dan p. Fluorescens 20 dan t. Harzianum isolat bawang merah dan p. Fluorescens 60 dapat meningkatkan pertumbuhan tunas secara berturut-turut sebesar 68,7, 69,7, 68,9, dan 70,8%. Seluruh perlakuan Gabungan metabolit sekunder t. Harzianum dan p. Fluorescens juga mampu meningkatkan kandungan senyawa fenol (saponin, tanin, dan glikosida) secara kualitatif pada tanaman kakao.