Daftar Isi:
  • Beras ketan merupakan sejenis makanan ringan yang bahan utamanya terbuat dari beras ketan. Sejak dulu Kota Tasikmalaya khususnya Kecamatan Cibeureum merupakan salah satu sentra opak ketan yang sudah dikenal sebagai pengrajin olahan makanan tradisional khas Orang Sunda. Olahan makanan opak ketan di Kecamatan Cibeureum merupakan pekerjaan utama bagi pengrajin, namun para pengrajin belum mempunyai catatan biaya yang baik tentang analisis finansial yaitu seperti biaya produksi, penerimaan dan keuntungan, sehingga pengrajin tidak mengetahui usaha tersebut layak atau tidak, serta besarnya kontribusi pendapatan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, keuntungan usaha, R/C dan kontribusi pendapatan pengrajin opak ketan terhadap pendapatan rumah tangga. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2017 di Kampung Cikatuncar dan Kampung Cilendek Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan karena hanya ada dua kampung tersebut yang memproduksi opak ketan di Kecamatan Cibeureum. Metode analisis data yang digunakan meliputi: analisis biaya, keuntungan, R/C, dan kontribusi pendapatan pengrajin opak ketan terhadap pendapatan rumah tangga. Hasil penelitian sebagai berikut: total biaya produksi rata-rata yang dikeluarkan pengrajin opak ketan sebesar Rp17.760.986, penerimaan rata-rata sebesar Rp25.963.000, dan pendapatan rata-rata sebesar Rp8.202.015. Nilai R/C rata-rata sebesar 1,4, dengan demikian pengrajin opak ketan di Kecamatan Cibeureum layak untuk diusahakan, karena R/C lebih besar dari 1. Besarnya kontribusi pendapatan pengrajin opak ketan terhadap pendapatan rumah tangga rata-rata sebesar 87,37 persen, yang dapat diartikan bahwa usaha opak ketan tersebut merupakan pekerjaan pokok atau utama.