Kajian Usahatani Padi Hibrida dan Non Hibrida di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap
Daftar Isi:
- Kecamatan Maos merupakan lumbung padi, baik padi hibrida maupun non hibrida di Kabupaten Cilacap. Penerapan teknologi padi hibrida diharapkan dapat meningkatkan hasil padi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan pada usahatani padi hibrida dan non hibrida, (2) mengetahui tingkat kelayakan usahatani padi hibrida dan non hibrida, (3) mengetahui perbedaan tingkat pendapatan antara usahatani padi hibrida dan non hibrida, (4) mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap hasil produksi padi baik pada padi hibrida dan non hibrida. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap dari tanggal 23 April sampai dengan 7 Mei 2016. Sasaran penelitian adalah petani padi hibrida dan non hibrida. Rancangan pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 67 orang petani padi hibrida dan 32 orang petani padi non hibrida. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, R/C ratio dan analisis fungsi produksi Cobb Douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) usahatani padi hibrida di Kecamatan Maos pada bulan April sampai Mei 2016, baik biaya usahatani, penerimaan usahatani, dan pendapatan lebih besar daripada usahatani padi non hibrida, (2) usahatani padi hibrida dan non hibrida di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap layak untuk diusahakan, (3) berdasarkan uji statistik, terdapat perbedaan antara pendapatan usahatani padi hibrida dan non hibrida, (4) faktor produksi luas lahan, pupuk organik, dan pestisida pada usahatani padi hibrida berpengaruh terhadap hasil produksi, sedangkan pada usahatani padi non hibrida faktor produksi luas lahan, pupuk anorganik, dan pestisida berpengaruh terhadap hasil produksi.