Daftar Isi:
  • Penyakit demam tifoid dapat menurunkan sistem imun. Bawang Putih dan ciprofloxacinberperan sebagai antibakteri dan immunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh ekstrak bawang putih dan ciprofloxacin terhadap jumlah limfosit pada tikus putih jantan galur wistar yang diinfeksi Salmonella typhi. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test onlycontrol group designini menggunakan 30 ekor tikus putih jantangalur wistaryang dibagi dalam 5 kelompok secara random. K1 sebagai kontrol normal, K2 diinfeksi Salmonella typhi sebagai kontrol negatif, K3 diinfeksi Salmonella typhi, diberi ciprofloxacin sebagai kontrol positif, K4 diinfeksi Salmonella typhi, diberi ekstrak bawang putih, K5 diinfeksiSalmonella typhi,diberi kombinasi ekstrak bawang putih dan ciprofloxacin. Infeksi dengan Salmonella typhi 18x105dilakukan pada hari ke-1 secara peroral menggunakan sonde lambung.Perlakuan mulai diberikan setelah masa inkubasi Salmonella typhi (34 jam). Dosis ciprofloxacin 2x9 mg/hari dan ekstrak bawang putih 0,6 mg/gramBB/hari.Pada hari ke-4 dilakukan pengambilan sampel darah pada tikus melalui vena orbita dan dihitung menggunakan Hematological Analyzer®. Rerata jumlah limfositK1 (6,36±2,23x109/L), K2 (5,16±0,90x109/L) , K3 (5,27 ± 3,02 x109/L) , K4 (5,56 ± 2,09 x109/L) , K5 (7,03 ± 2,45 x109/L). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik non-parametrik dengan Kruskal Wallisdan didapatkan hasil (p = 0,343). Disimpulkan bahwa pengaruh ekstrak bawang putih dan ciprofloxacin secara laboratorisdapat meningkatkan jumlah limfosit pada tikus putih jantan galur wistar yang diinfeksi Salmonella typhi. Kata kunci :bawang putih,ciprofloxacin, Salmonella typhi, limfosit.