Daftar Isi:
  • Risiko jatuh merupakan kerentanan yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia, individu yang berusia >60 tahun merupakan yang paling rentan untuk terjatuh. Jatuh pada lansia disebabkan oleh interaksi multifaktorial, seperti calf circumference (CC) serta status gizi yang ditentukan dari Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini ingin mengetahui gambaran serta hubungan antara status gizi dengan CC dan risiko jatuh pada lansia. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel 47 lansia yang tinggal di Panti Wredha Pucang Gading, Kota Semarang pada bulan Oktober – Desember 2018, diambil dengan teknik consecutive sampling. Menilai status gizi menggunakan pengukuran IMT dan CC sedangkan risiko jatuh diukur menggunakan Morse Falls Scale. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan gambaran status gizi didominasi oleh normoweight sebanyak 32 (68,1%) lansia, gambaran CC berupa malnutrisi sejumlah 33 (70,2%) lansia dan gambaran risiko jatuh berupa risiko jatuh rendah sejumlah 30 (63,8%) lansia. Hasil uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara status gizi dengan CC dengan nilai p sebesar 0,006 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara CC dengan risiko jatuh pada lansia dengan nilai p sebesar 0,356 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan risiko jatuh pada lansia dengan nilai p sebesar 0,271 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan calf circumference dan risiko jatuh pada lansia di Panti Wredha Pucang Gading Kota Semarang. Kata Kunci : Lansia, status gizi, Indeks Massa Tubuh, calf circumference, risiko jatuh, Morse Falls Scale