HUBUNGAN STATUS HARA NPKS DALAM TANAH DAN TANAMAN TERHADAP HASIL BIJI KEDELAI DI LAHAN SAWAH ENTISOL

Main Author: Adisarwanto, T.; Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi , 2005
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bulpa/article/view/8592
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bulpa/article/view/8592/7415
Daftar Isi:
  • Di Indonesia, sebagian besar (65%) kedelai di tanam di lahan sawah dengan jenis tanah Entisol, Vertisol dan Inceptisol dengan produktivitas beragam antara 0,50–2,00 t/ha. Keragaman tingkat kesuburan tanah menjadi salah satu faktor penentu keragaman produktivitas tersebut. Hasil penelitian yang telah dilakukan di lahan sawah Entisol di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara Barat memperlihatkan bahwa tidak terjadi banyak perubahan status hara NPKS tanah pada masing-masing lokasi selama lima tahun dengan kategori berturut-turut kahat, cukup, rendah dan sangat rendah. Hubungan antara kadar hara NPKS di dalam tanah maupun tanaman dengan hasil biji kedelai, tidak secara konsisten menunjukkan korelasi yang linier. Hal ini memberi indikasi yang cukup kuat bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan tersebut, antara lain cara-cara budidaya, dan kadar unsur hara lain yang tidak dievaluasi (kadar C-organik). Status kadar hara NPKS di dalam tanah maupun tanaman menunjukkan tingkat keragaman yang kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu anjuran pemupukan dapat diterapkan dibeberapa daerah sentra produksi kedelai selama daerah tersebut termasuk jenis tanah Entisol.