Peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode bermain peran pada pembelajaran bahasa Indonesia materi drama kelas IV SDN 347 Batahan Kabupaten Mandailing Natal

Main Author: Lubis, Robbah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7487/1/1620500070.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7487/
Daftar Isi:
  • Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya nilai keterampilan berbicara siswa pada pelajaran bahasa Indonesia disebabkan karena kurangnya metode pembelajaran yang bervariasi, kemampuan siswa di dalam aspek berbicara masih kurang, kebanyakan siswa masih malu dan ragu-ragu, sehingga perlu digunakan perubahan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, salah satunya dengan menggunakan metode bermain peran sehingga siswa lebih berani berbicara di depan dengan metode tersebut, dan keterampilan berbicara siswa diharapkan meningkat. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 347 Batahan Kabupaten Mandailing Natal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode bermain peran dan apakah terdapat peningkatan dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas IV SDN 347 Batahan Kabupaten Mandailing Natal. Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah ada peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode bermain peran materi drama pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN 347 Batahan Kabupaten Mandailing Natal. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus, dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Instrument dalam penelitian ini yaitu berupa tes, dan hasil observasi. Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa pada pelajaran bahasa Indonesia materi drama metode bermain peran mengalami peningkatan dari tes awal ke siklus I, siklus I ke siklus II. Pada pra-tindakan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa dengan persenyase 36%. Pada siklus I pertemuan I meningkat menjadi 17 siswa dengan persentase 56%. Pada pertemuan 2 terjadi lagi peningkatan, dari 17 siswa yang tuntas menjadi 20 siswa dengan persentase sebesar 66%. Kemudian pada siklus II pertemuan I terjadi lagi peningkatan sebesar 76% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa. Pada pertemuan 2 meningkat menjadi 26 siswa dengan persentase sebesar 86%.