Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Sipirok Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan
Main Author: | Harahap, Aidul Azhari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4342/1/1520100040.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4342/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektualnya saja, akan tetapi juga harus didukung oleh kecerdasan emosionalnya. Guru pendidikan agama Islam dituntut bukan hanya mencerdaskan siswa secara intelektual, tapi juga dituntut agar siswa memiliki kecerdasan emosional yang baik sebagai bekal masa depan mereka. Peranan guru PAI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : 1) guru sebagai pengajar, 2) guru sebagai pembimbing, 3) guru sebagai komunikator, dan 4) guru sebagai pembangun. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana gambaran kecerdasan emosional siswa, bagaimana peranan guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa, dan apa saja faktor penghambat guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa di SMAN 1 Sipirok?. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional siswa, peranan guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa, dan faktor penghambat guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa di SMAN 1 Sipirok. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari seseorang dan perilaku yang diamati. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi serta teknik pengolahan dan analisis datanya dengan reduksi data, deskripsi data, dan penyimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah siswa memiliki kemampuan dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, empati terhadap orang lain, dan dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain. Dengan kata lain, mampu mengendalikan amarah, rasa sedih berlebihan, rasa takut, menerima keadaan tanpa merasa pasrah, rasa jengkel, dan malu ketika berbuat salah. Peranan guru PAI sebagai pengajar; memberikan pembelajaran yang baik kepada siswa, dan memotivasi siswa. Sebagai pembimbing; mendukung siswa agar terus belajar, dan memberi contoh tauladan yang baik. Sebagai komunikator; menyampaikan pesan yang baik kepada siswa. Dan sebagai pembangun; menumbuhkan karakter siswa agar tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan, tidak mudah menyerah dan putus asa. Faktor penghambat guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa, yaitu: faktor internal; kemauan dalam mengubah pola pikir, kelakuan, dan kehidupan sehari-hari dari siswa itu sendiri. Dan faktor eksternal; proses pembelajaran yang terlalu singkat, pola pendidikan orangtua, dan pola pergaulan dilingkungan masyarakat.